TEMPO.CO, Jakarta -Kenaikan harga BBM sejak 3 September 2022 lalu berbuntut panjang, salah satunya efek tak langsung ke tarif ojol naik. Tak hanya golongan mahasiswa dan buruh yang melancarkan aksi demonstrasi, pengemudi ojol alias ojek online pun tak ketinggalan menyuarakan protesnya.
Tapi demo ojol bukan kepada pemerintah. Melainkan ribuan driver yang tergabung dalam Driver Online Indonesia tersebut mengadukan protesnya kepada aplikator mereka, yakni Gojek dan Grab. Seperti yang terjadi pada 12 september 2022 silam, para pengemudi online tersebut menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gojek, Jakarta Selatan.
Demo Ojol
Kepala Divisi Humas DRONE Abah Ajat menuturkan bahwa pihak Gojek menjanjikan akan menandatangani tuntutan mereka pada Jumat, 16 September 2022. “Setelah dijembatani pihak kepolisian, Gojek menjanjikan akan menemui kami pada Jumat, 16 September 2022, pukul 13.00 WIB di Lapangan Blok S. Gojek akan menandatangani tuntutan kami,” ujar dia di depan Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Senin, 12 September 2022.
Ada beberapa hal yang menjadi tuntutan dari driver-driver ojol, yakni menuntut kenaikan tarif transportasi online serta penurunan biaya operasional aplikasi. "Kita sih sebenarnya pengen enggak muluk-muluk minta agar potongan aplikator 10-15 persenlah.
Kita juga pengen biaya operasional dari aplikasi yang tadinya 20 persen minta tolong dikurangi karena itu menjadi beban buat kita," kata dia. "Serta berhenti lakukan penerimaan mitra baru pada aplikasi Gojek - Grab untuk menjaga kestabilan antara penumpang dengan mitra driver online," kata Abah Ajat.
Apih mengatakan rencana aksi turun ke jalan direncanakan sudah lama karena pihak aplikator tidak menggubris aspirasinya. Dengan melakukan demostrasi dan langsung menggeruduk kantornya, dia berharap, aplikator mendengar aspirasi para pengemudi taksi online.
Tak hanya itu, mereka juga meminta agar pisahkan Blue Bird dari aplikasi Gojek - Grab dan kembali pada sistem awal yakni ride sharing, dimana pengemudi taksi bebas mengambil orderan. Tuntutan lainnya meminta agar aplikator merevisi perjanjian kemitraan yang adil dan melibatkan seluruh elemen dari driver online.
Tentang Kenaikan Tarif Ojol
Serikat Pekerja Angkutan Indonesia aatau SPAI mengungkap masih banyak pengemudi ojek online atau ojol yang mengeluhkan bahwa aplikator tidak melakukan penyesuaian tarif sesuai aturan.
Padahal, kenaikan tarif ojol tesebut...