Sebab, menurut dia, masyarakat kelas menengah ke bawah saat merupakan kelompok yang paling tertekan. Upah dan pasar tenaga kerja pun belum kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19, namun di saat yang sama terjadi lonjakan inflasi hingga kenaikan harga BBM.
“Dampaknya paling besar ke kelompok bawah," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Faisal, jika kemudian ada kebijakan penghapusan daya listrik 450 VA, artinya akan ada tambahan beban lagi untuk biaya listrik. "Biaya listrik dalam komponen inflasi nomor 2, setelah makanan minuman, jadi semakin berat," ucapnya.
Ia juga mengingatkan jika subsidi listrik masih dipertahankan, pemerintah perlu memperhatikan betul implementasi kebijakan ini secara teknis di lapangan. Bila tak dikelola dengan baik, menurut dia, akan memicu peningkatan beban konsumsi listrik kelas menengah ke bawah.
"Ini perlu ada penekanan, harus hati-hati dalam hal implementasinya (penghapusan daya listrik 450 VA) karena beban yang ditanggung masyarakat kelompok bawah semakin besar,” kata Faisal.
BISNIS
Baca: Pengemudi Ojol Tak Khawatir Konsumen Beralih ke Motor Pribadi: Enggak Signifikan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.