"Satu tahun ke depan pupuk urea akan kekurangan. Karena itu perlu cadangan 500 ribu bila sewaktu-waktu diperlukan," kata Anton seusai bertemu Wakil Presiden M. Jusuf Kalla di kantor Wapres, Kamis (5/3). Meski demikian, lanjut Anton, prasyarat impor pupuk urea tetap berlaku. Yaitu apabila stok nasional di bawah 500 ribu ton.
Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk dua BUMN yaitu PT Pupuk Kujang dan PT Petrokimia Gresik untuk mengimpor 500 ribu ton pupuk. Masing-masing BUMN ditugasi mengimpor 250 ribu ton sebagai cadangan pupuk nasional. Namun rencana impor ini ditentang oleh Dewan Pupuk Indonesia. Mereka berpendapat, stok tahun ini bakal berlebih jumlahnya. Bahkan mampu menembus 7 juta ton.
NININ DAMAYANTI