TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini di kanal ekonomi dan bisnis dimulai dari Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati yang menceritakan bahwa perseroan tak mendapat subsidi dari pemerintah untuk menjual Pertamax. Padahal, perusahaan menjual jenis BBM itu di bawah harga keekonomian.
Selanjutnya, berita tentang indeks pariwisata Indonesia yang berada di atas Malaysia dan Thailand. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peringkat Indonesia naik.
Berikut ini empat berita di kanal ekonomi dan bisnis.
1. Bos Pertamina Curhat Pertamax Tak Disubsidi Negara: Selisih Tak Diganti Pemerintah
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membantah harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang dijual pihaknya masih disubsidi pemerintah. Meskipun, dia menyatakan harga Pertamax masih diintervensi pemerintah supaya tidak mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Nicke menjelaskan, intervensi harga yang dilakukan pemerintah terhadap Pertamax itu semata supaya dampak gejolak harga minyak dunia tidak langsung direspons masyarakat dengan cara berbondong-bondong berailh ke Pertalite. Karenanya, Pertamina yang menanggung selisih harganya.
"Khusus Pertamax, selisihnya itu yang menanggung Pertamina, jadi tidak diganti (pemerintah)," kata Nicke saat rapat kerja dengan Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 8 September 2022.
Nicke mengatakan, selisih antara harga pasaran dengan harga yang dijual terhadap Pertamax harus ditanggung sendiri oleh Pertamina. Sebab, berdasarkan regulasinya, Pertamax tidak termasuk ke dalam Jenis BBM Tertentu (JBT) maupun Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), melainkan Jenis BBM Umum (JBU).
Baca selengkapnya di sini.