TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini lansekap politik dan ekonomi global akan bergeser pascapandemi Covid-19 yang sekarang masih berlansung. Keyakinan itu disampaikan Jokowi di depan para ekonomi yang hadir dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia.
"Ke arah mana? Ini yang belum ketemu," kata Jokowi dalam acara yang digelar hari ini, Rabu, 7 September 2022.
Oleh sebab itu, Jokowi lantas memberi pesan khusus kepada para ekonom yang hadir dalam acara tersebut. Kepala negara meminta para ekonomi tidak menggunakan pakem-pakem yang ada, sesuatu yang standar, dalam menganalisis sebuah kejadian.
"Karena keadaan tidak normal, dibutuhkan pemikiran yang Abunawas, yang kancil-kancil gitu, agak melompat-lompat," kata Jokowi sembari memberi instruksi tangan, mencontohkan gerak hewan kancil yang melompat.
Jokowi sumringah memberi contoh tersebut. "Tapi memang harus seperti itu."
Pesan ini disampaikan Jokowi saat berbicara tentang berbagai perubahan yang terjadi akibat Covid-19. Jokowi awalnya mencontohkan bagaimana dulu dia memutuskan agar Indonesi tidak harus lockdown seperti negara lain. "Kalau saat itu lockdown, (pertumbuhan ekonomi) kita bisa minus lebih dari 17 persen," kata dia.
Selanjutnya: "Satu-satu, gak bisa sekaiigus. Keadaan sangat tidak normal."