TEMPO.CO, Nusa Dua - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan Indonesia merupakan magnet investasi startup terbesar di Asia Tenggara. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan sepanjang 2021, 42 persen dari total investasi startup di Asia Tenggara adalah startup Indonesia.
"Sedangkan nilai investasi-investasi startup Indonesia terus meningkat menjadi US$ 5,68 miliar," ujarnya dalam pembukaan HUB.ID Summit di Bali Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin, 5 September 2022.
Samuel menuturkan ekonomi digital di Indonesia memilikil prospek besar dengan valuasi hingga US$ 70 miliar pada 2021. Pada 2025, kata Samuel, prospeknya mencapai US$ 100,147 miliar.
Menurut dia, perkembangan ekonomi digital juga didukung oleh pertumbuhan ekosistem startup nasional dan regional di Asia Tenggara yang memulai transaksi investasi dari 700 transaksi investasi pada 2020, menjadi 942 transaksi pada 2021.
Samuel menyebutkan pada 2021 secara keseluruhan startup digital Indonesia pun menempati urutan kelima jumlah startup terbesar di dunia. Menurut Samuel, total startup atau perusahaan rintisan di Indonesia mencapai 20.391, di antaranya 14 unicorn dan dua decacorn.
Indonesia juga menurutnya telah mendapat predikat destinasi investasi terpanas di Asia Tenggara. Pertumbuhan itu, kata dia, menandakan era baru yang positif bagi ekosistem startup Indonesia.
Adapun Kominfo tengah menyelenggarakan acara HUB ID Summit 2022 yang bertujuan untuk mendorong investasi pada startup-startup baru atau early stage startup di Indonesia. Dalam acara tersebut, terdapat 80 startup baru yang akan dipertemukan dengan 80 Venture Capital dan partner bisnis dari mancanegara.
"Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran modal ventura internasional tentang potensi startup digital dan ekonomi digital Indonesia," kata Samuel.
Startup digital yang tergabung dalam HUB.ID Summit berasal dari lima sektor bisnis, yaitu Enterprise, and Government technology, Agritech, Healthtech, social commerce dan UMKM dan juga web 3.0 dengan tahap pendanaan. Semakin beragam model bisnisnya, tutur Samuel, membuat klasifikasi menjadi bias dan menunjukkan lanskap besar startup digital Indonesia.
Melalui akselerator startup HUB ID, pada tahun 2021 sebanuak 16 startup Indonesia telah mendapatkan pendanaan dari investor dengan total US$ 16,65 juta.
"Saya yakin acara ini akan menghasilkan startup Indonesia papan atas. Dan bahkan menghasilkan unicorn baru berikutnya," ucapnya.
Melalui program HUB.ID Summit, Samuel pun berharap startup digital Indonesia dapat terbantu untuk mengembangkan bisnisnya dan memaksimalkan potensinya. Karena, pengembangan ekosistem startup digital merupakan salah satu kunci percepatan transformasi digital, khususnya dalam menyelenggarakan ekonomi digital di Indonesia.
Samuel berujar Kominfo meyakini bahwa kolaborasi semua pihak merupakan elemen penting dalam mendorong ekosistem startup di Indonesia. Sebab, sektor ekonomi digital menjadi salah satu kunci dalam pemulihan ekonomi nasional.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini