TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sedang mengembangkan bisnis pengelolaan kekayaan atau wealth management dari yang selama ini dikenal sebagai bank pembiayaan atau payment bank. Pengembangan bisnis segmen ini menjadi fokus karena dana kelolaan yang dikumpulkan semakin membesar.
Direktur BCA Haryanto T. Budiman mengatakan, pembaruan bisnis ini dilakukan untuk mengimbangi perkembangan zaman dan untuk meraup segmen anak muda yang minat investasinya semakin tinggi. Dia memastikan, BCA tidak akan meninggalkan model bisnis payment bank yang menjadi kekuatan selama ini.
"Ke depannya kita mulai bertransformasi, kita tetap jadi payment bank tapi kita juga ingin masuk melayani nasabah-nasaba kita karena kebutuhan mereka bukan hanya taransaski tapi juga pelayanan investasi dan proteksi," kata dia saat konferensi pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin, 5 September 2022.
Untuk merealisasikan model bisnis yang baru ini, dia mengatakan, manajemen BCA akan fokus berinvestasi pada aplikasi wealth management yang telah dimiliki, yaitu Welma. Dia enggan mengungkapkan total investasi yang digelontorkan perusahaan untuk mengembangkan aplikasi itu.
"Kita akan terus perbaiki Welma dan kita akan investasi di Welma untuk perbaiki fitur-fiturnya supaya lebih baik lagi dan lebih murah lagi bagi nasabah kita untuk investasi," ujar Haryanto.
Baca Juga:
Dengan Welma, nasabah kata dia bisa membuat single investor identification atau SID secara online dan bertransaksi jual beli secara online pada produk antara lain Obligasi Perdana dan Sekunder mulai dari Rp1 juta, Reksa Dana mulai dari Rp100.000, dan Reksa Dana off shore mulai dari US$10.000.
Transaksi investasi melalui aplikasi tersebut menunjukkan tren yang positif, dengan jumlah pengunduh atau downloader mencapai lebih dari 475.000 pengguna, dengan nominal transaksi lebih dari Rp50 triliun sejak diluncurkan akhir tahun 2019 lalu.
Hingga Semester I - 2022, kinerja dana kelolaan BCA tumbuh positif, terlihat dari pertumbuhan asset under management (AUM) produk Reksa Dana dan Obligasi yang mencapai 54 persen secara year on year dengan total nilai mencapai Rp 110 triliun.
"Jadi dari payment bank kita juga ingin menjadi yang melayani bisnis dari pada wealth manajemen karena itu memiliki nasabah base, customer base yang prima, yang mungkin sulit dibandingkan bank-bank lain dari berbagai sektor," ucapnya.
Untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan keuangan dan memperkenalkan ragam serta karakteristik produk investasi dan proteksi, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyelenggarakan acara BCA Wealth Summit 2022.
BCA Wealth Summit 2022 berlangsung secara hybrid, mulai dari periode 8-9 September 2022 diselenggarakan secara offline di Jakarta, khusus bagi nasabah BCA Solitaire dan BCA Prioritas. Kemudian pada periode 10-23 September 2022 dilangsungkan secara online untuk seluruh masyarakat yang berminat, melalui website wealthsummit.bca.co.id.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini