TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan meluncurkan dua unit High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas 300 Giga byte per detik pada 2023.
"Sebagiannya punya potensi untuk digunakan oleh Filipina," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam keterangan tertulis, seusai menjemput Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos JR pada Senin, 5 September 2022.
HTS adalah satelit yang memiliki kecepatan transfer data atau throughput lebih besar ketimbang Fixed Satellite Services (FSS) konvensional. Johnny menyatakan HTS berpotensi dimanfaatkan di kawasan Filipina, khususnya pada hot backup satellite.
Karena itu, Kominfo mendorong kerja sama antar-kedua negara. Selanjutnya, kata dia, pemerintah berharap akan ada banyak kerja sama bilateral yang bisa dilakukan bersama Filipina.
Terlebih, kondisi geografis Filipina dan Indonesia di sektor komunikasi dan informasi atau information and communication technology (ICT) nyaris mirip. "Indonesia negara kepulauan, Filipina pula negara kepulauan, hampir sama," ujarnya.
Sebagai negara kepulauan, tutur Johnny, kerja sama Indonesia dan Filipina di sektor digital akan dapat menjangkau masyarakat terpencil dari kedua negara. Sehingga, kedua negara bisa saling berbagi dan berdiskusi tentang bagaimana cara menjangkau wilayah-wilayah yang terdepan, terluar, dan tertinggal.
Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr sebelumnya berkujung ke Istana Bogor, Jawa Barat. Ferdinand Marcos bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Johnny berujar, kunjungan Ferdinand Marcos. itu menempatkan Indonesia di posisi strategis bagi negara tetangga. Ia berharap Indonesia dan Filipina sebagai bagian dari asosiasi kawasan ASEAN dapat meningkatkan kerja sama dan hubungan, termasuk di sektor digital.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca Juga: Kominfo Gelar HUB.ID Summit, Pertemukan 80 Startup Baru Indonesia dengan Puluhan Investor
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini