TEMPO.CO, Jakarta -Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI berkukuh menolak kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak. Pasalnya, kata Presiden KSPI Said Iqbal, pemerintah menaikkan harga BBM ketika harga minyak dunia mengalami penurunan.
Said mengatakan akan terus melakukan perlawanan sampai pemerintah dan DPR duduk bersama untuk mengambalikan harga BBM—khususnya BBM subsidi—ke harga semula. Sebagai tahap awal pernyataan sikap, KSPI akan menggelar aksi pada Selasa, 6 September 2022.
“Aksi akan dilakukan di seluruh Indonesia, di 34 provinsi. Di ratusan kabupaten/kota, khususnya yang berbasis industri,” kata Said melalui pernyataan dalam video yang disampaikan kepada Tempo.
“Di Jabodetabek, ada sekitar 3 sampai 5 ribu orang yanga kan terlibat aksi di depan gedung DPR,” ujarnya.
Sementara aksi serentak di 33 provinsi lainnya akan digelar di kantor-kantor gubernur di seluruh-Indonesia. Massa aksi, lanjut Said, akan mendesak seluruh gubernur mendorong pemerintah dan DPR untuk mengembalikan harga BBM.
“Jika aksi ini tidak didengar pemerintah, bisa dipastikan KSPI akan menggelar aksi-aksi lanjutan, bahkan aksi besar-besaran,” ujar Said. Selain menolak kenaikan harga BBM, Said menurturkan, buruh juga menolak omnibus law dan meminta pemerintah menaikkan UMK 2023 sebesar 10 hingga 13 persen.
Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni mendukung aksi yang akan dilakukan buruh esok hari. Sebab, Mukroni turut merasa prihatin atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
“Tapi karena kami jualan makanan logistik rakyat bawah, kalau ikut demo siapa yang melayani mereka?” ucap Mukroni kepada Tempo, Senin, 5 September 2022. “Jadi kami mendukung secra moril. Mendukung tanpa ikut turun,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Driver Online (ADO), Taha Syafaril, juga menyatakan satu sikap dengan para buruh. Para anggota ADO, kata dia, juga mendesak gagasan turun aksi. Namun, dia belum bisa memastikan kapan waktunya.
“Hampir semua keberatan. Kami sedang mengagas untuk aksi yang berbeda,” ujar Taha kepada Tempo, Senin, 5 September 2022.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Gojek dan Grab Pasang Tarif Baru?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.