TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menanggapi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny G. Plate yang mengimbau agar masyarakat sering mengganti password di platform-platform digital masing-masing. Menurut Alfons, saran tersebut tak ada gunanya.
Alfons menjelaskan mengubah password tidak mengamankan pemilik akun jika perangkatnya terinfeksi Trojan atau keyblogger. “Mau berapa kali ganti password atau seberapa rumit password-nya tidak akan ada gunanya karena akan dikopi oleh key logger,” ujar dia saat dihubungi pada Minggu sore, 4 September 2022.
Dia justru lebih menyarankan agar masyarakat mengaktifkan Two Factor Authentication (TFA) atau otentikasi dua faktor, serta lainnya ada One Time Password (OTP). TFA dan OTP, kata dia, akan mengamankan akun dari pembajakan.
“Karena sekalipun password berhasil dicuri, akun tetap akan aman karena membutuhkan OTP jika ingin mengakses akun dari perangkat baru,” tutur Alfons.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate merespons soal kebocoran data pribadi yang kembali terjadi di dunia digital. Ia mengimbau agar masyarakat sering mengganti password di platform-platform digital masing-masing
"One time password itu harus selalu kita ganti sehingga kita bisa menjaga agar data kita tidak diterobos," ujar dia saat ditemui di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali pada Sabtu, 3 September 2022.
Menurut dia, kebocoran data kerap berasal dari kelalaian masyarakat. Ia pun menyatakan persoalan besar dari kebocoran data terjadi jika masyarakat tidak menjaga data masing-masing.
Johnny menjelaskan data pribadi memiliki nilai ekonomi yang tinggi sekaligus berhubungan dengan geostrategis dan kedaulatan suatu bangsa. Sehingga, ia menyarankan agar tata kelola data pribadi harus dilakukan dengan benar.