Akun Desorden mengunggah sampel data yang diduga milik Jasa Marga pada Rabu, 24 Agustus 2022. Desorden juga mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data PT JMTO.
Data yang diklaim telah dihimpun Desorden sebanyak 252 GB data, pengkodean, dan dokumen dalam lima server mereka. Data yang dibobol itu diduga melibatkan data pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan Jasa Marga.
Selain itu, terdapat kabar dugaan kebocoran data SIM Card yang diunggah oleh sebuah akun bernama Bjorka di forum breached.to. Bjorka mengeklaim memiliki 1.304.401.300 atau sekitar 1,3 miliar data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87 GB yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan.
Akun Bjorka mengklaim telah menyebarkan 2 juta data sampel yang dikumpulkan dari 2017 hingga 2020. Dari data sampel yang ditunjukan, terdapat sejumlah nama operator telekomunikasi, di antaranya Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Smartfren.
Ada juga dugaan kebocoran data pelanggan Indihome yang diungkapkan oleh Teguh Aprianto. Konsultan Keamanan Siber itu menunjukan dugaan kebocoran data itu di akun Twitter-nya pada 21 Agustus 2022 lalu.
Diduga data tersebut berhasil dibobol pada Agustus 2022. Terdapat 26.730.797 record data yang diduga bocor. Data tersebut terdiri dari browsing history dan data pribadi pelanggan seperti jenis kelamin, nama lengkap dan NIK berukuran 16.79 GB. Data yang ia tunjukan merupakan akumulasi data selama periode Agustus 2018 - November 2019.
Baca: Sri Mulyani Beberkan Alasan Harga BBM Naik di Tengah Tren Penurunan Harga Minyak Dunia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.