Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IMEF Sebut Konsumsi Batu Bara Cina Naik, Apa Dampak Bagi Indonesia?

image-gnews
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 14 Januari 2022. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target produksi batu bara 2022 mencapai 663 juta ton yang diperuntukkan untuk konsumsi domestik/domestik market obligation (DMO)  sebesar 165,7 juta ton sedangkan sisanya 497,2 juta ton akan mengisi pasar ekspor. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 14 Januari 2022. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target produksi batu bara 2022 mencapai 663 juta ton yang diperuntukkan untuk konsumsi domestik/domestik market obligation (DMO) sebesar 165,7 juta ton sedangkan sisanya 497,2 juta ton akan mengisi pasar ekspor. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo menjelaskan bahwa konsumsi batu bara Cina naik, bahkan harganya meningkat. Namun, kata dia, harus diakui harga rill atau harga kontrak di pasar tidak sesuai dengan Harga Patokan Batu Bara (HPB) atas Harga Batu Bara Acuan (HBA).  

“Bagi importir batu bara besar seperti Cina dan India, sangat wajar tidak mau menerima harga HPB,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat malam, 2 September 2022.

Menurut Singgih, hal itu jelas membuat naiknya harga batu bara saat ini bukan pada kualitas batu bara Indonesia. Mengingat kenaikan harga, khususnya akibat invasi Rusia ke Ukraina, lebih pada batu bara dengan kalori di atas 6.000 kcal per kilogram (ar).

Dia juga menilai Cina dan India memandang Indonesia tetap membutuhkan pasar ekspor dengan besarnya produksi nasional saat ini, dimana pasar dalam negeri sebatas 25 persen. Namun sisi kepentingan pemerintah, dengan formulasi pembentuk HBA saat ini, menguntungkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 

Untuk merevisi saat ini akan mengurangi pendapatan negara, yang sedang sangat dibutuhkan untuk kepentingan ekonomi nasional. “Namun, ke depan dimana Indonesia sebagai eksportir batu bara terbesar dunia, idealnya memiliki yang namanya Indonesian Goverment Coal Index. Pemerintah sebaiknya memiliki panel sendiri dalam menetapkan harga,” kata dia.

Selain itu, Singgih menambahkan, keberanian menghapus NEX dan Newcastle, akan mendekatkan HPB dari HBA pada pasar rill. “Tapi saya yakin tidak mudah bagi pemerintah dengan potensi PNBP yang diterima selama ini. Apalagi target PNBP telah ditentukan pemerintah,” tutur Singgih.

Ke depan, dia menyarankan, pemerintah harus mempersiapkan HBA yang lebih rill, sehingga HPB yang ada lebih dekat dengan level harga rill. Seharusnya sebagai eksportir terbesar dunia, Indonesia  berani kembali merevisi HBA dengan menghilangkan dua index, NEX dan Newscastle. 

“Setelahnya bisa saja memakai Indonesian Coal Index (ICI) yang lebih rill dengan batu bara Indonesia,” ucap dia. “Atau justru menjadi moment tepat untuk segera memilik Indonesian Indonesia Government Coal Index, dengan membuat panel yang mewakili berbagai pihak, seperti producers, traders, dan lainnya.”

Sebelumnya, disebutkan bahwa HBA bulan September 2022 turun tipis sebesar 0,74 persen dibanding bulan sebelumnya atau US$ 2,37 ke US$ 319,22 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agung Pribadi menyatakan penurunan HBA tersebut dipengaruhi oleh turunnya nilai rerata indeks bulanan penyusun HBA. "ICI turun 4,95 persen, Platts turun 4,54 persen, GNCC naik 1,60 persen dan NEX naik 1,39 persen," ucap Agung melalui keterangan tertulis pada Kamis, 1 September 2022. 

Selain itu, menurut dia, ada faktor peningkatan produksi batu bara Cina. Cina menggenjot produksi batu bara untuk mengatasi krisis listrik yang diakibatkan oleh gelombang panas dan kekeringan yang melanda pembangkit listrik tenaga airnya (PLTA).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah upaya Cina meningkatkan impor batu bara dari Rusia dan Australia. "Ini menjadi salah satu penyebab index NEX dan GCNC trendnya masih terus naik," tuturnya.

Harga batu bara acuan sejak awal tahun 2022 sempat menyentuh nilai tertinggi pada bulan Juni yakni sebesar US$ 323,91 per ton. Faktor kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia - Ukraina dan krisis listrik di India akibat gelombang hawa panas menjadi faktor pengerek utamanya.

Setelah itu, harga batu bara acuan cenderung fluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan. HBA Juli di level US$ 319 per ton dan Agustus lalu sebesar US$ 321,59 per ton.

Lebih jauh Agung memaparkan dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu permintaan dan pasokan. Pada faktor turunan suplai, misalnya, dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara pemasok, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Adapun harga batu bara merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks ICI, Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR, Total Moisture 8 persen, Total Sulphur 0,8 persen, dan Ash 15 persen. 

RIANI SANUSI PUTRI | KHORY ALFARIZI

Baca Juga: KPK Sidik Kasus Dugaan Penyalagunaan Wewenang dalam Pengangkutan Batu Bara di Sumsel

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

2 jam lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

6 jam lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

6 jam lalu

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertemu dengan pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia.


Bos Freeport Sebut Pendapatan Negara Bisa Berkurang Rp 30 Triliun jika Izin Ekspor Konsentrat Tak Diperpanjang

9 jam lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memberikan keterangan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Bos Freeport Sebut Pendapatan Negara Bisa Berkurang Rp 30 Triliun jika Izin Ekspor Konsentrat Tak Diperpanjang

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyoroti urgensi perpanjangan izin ekspor konsentrat dari pemerintah untuk perusahaannya. Apa katanya?


Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

1 hari lalu

Pasangan laba-laba kepiting (Thomisus spp) diduga berkamuflase di antara bunga Hoya pandurata. Esajournals.onlinelibrary.wiley.com
Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

Satu spesies laba-laba yang ditemukan di Cina diduga telah berevolusi hingga pejantan dan betina bisa berpasangan menyerupai rupa bunga.


Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

1 hari lalu

Advanced Micro Devices (AMD) chip. AP/Paul Sakuma
Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

Sebelumnya, Amerika Serikat pertimbangkan tambah daftar perusahaan chip Cina dalam Entity List.


Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

2 hari lalu

Ilustrasi drone. Efrem Lukatsky/Pool via REUTERS
Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

Kongres Drone Dunia ke-8 akan diadakan di Shenzhen, Cina Selatan, pada 24-26 Mei 2024


Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

2 hari lalu

Jaringan toko serba ada KK Super Mart. (Foto: Facebook/KK Super Mart)
Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

2 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.