Jokowi menceritakan ulang situasi yang terjadi di lokasi, di mana dulu sebetulnya sudah akan jalan dengan Inpex Masela Ltd, anak usaha Inpex Corporation asal Jepang (pemegang hak partisipasi 65 persen) dan Shell Upstream Oversears Ltd, anak usaha Royal Dutch Shell plc asal Belanda (pemegang hak partisipasi 35 persen).
"Tetapi karena itu harganya rendah, sehingga ada satu yang mundur. Sehingga ini pengerjaannya juga ikut mundur," kata Jokowi.
Dengan kondisi, Jokowi berjanji pemerintah akan terus mendorong hadirnya mitra baru bagi Inpex di proyek ini. "Sehingga segera dimulai Blok Masela," kata dia.
Terakhir, Jokowi sudah membicarakan perkembangan Blok Masela dengan sejumlah menteri terkait di Istana Negara, Jakarta, pada 24 Agustus lalu. Kala itu, Jokowi memerintah anak buahnya segera mencari investor baru untuk Blok Masela.
"Termasuk pertimbangkan INA untuk masuk," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan arahan Jokowi, selepas rapat. INA tak lain adalah Indonesia Investment Authority.
Sebelumnya, kabar hengkangnya Shell dari Blok Masela sudah muncul sejak 2020 lalu. Tak hanya INA, Jokowi juga mendorong PT Pertamina (Persero) untuk masuk ke Blok Masela menggantikan Shell.
Sehingga pada 4 Agustus lalu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas mendorong Pertamina segera merampungkan kajian pengambilan sebagian hak partisipasi Blok Masela yang ingin dilepas Shell pada September 2022.
"Kami mengharapkan Agustus atau September ini Pertamina bisa menyelesaikan studinya mengenai data-datanya segera. Rencananya Inpex akan mengajukan project-nya mulai jalan cepat lebih efektif di tahun depan," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dikutip dari Bisnis.com pada 4 Agustus 2022.
Jokowi lalu menjelaskan kalau Blok Masela bisa jalan, keuntungan besar akan didapat oleh Kepulauan Tanimbar. Baik untuk perputaran uang maupun untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kepulauan Tanimbar maupun Provinsi Maluku. "Memang terus kita dorong agar segera dimulai," kata dia.
Baca: BLT BBM Rp 600.000 Sudah Mulai Dibagikan, Apa Saja Syarat Mendapatkannya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.