BPS mencatat inflasi administered price pada Agustus 2022 sebesar 0,33 persen mtm, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,17 persen mtm.
Adapun pendorong inflasi kelompok ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik, seiring dengan penyesuaian harga energi nonsubsidi. Kenaikan juga tertahan akibat penurunan tarif angkutan udara sejalan dengan harga avtur menurun.
Bila diamati secara tahunan, inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah sebesar 6,84 persen yoy atau melampaui angka bulan sebelumnya yang sebesar 6,51 persen yoy. Sedangkan komponen inflasi harga bergejolak (volatile food) tercatat deflasi sebesar 2,90 persen mtm.
Sejumlah komoditas yang mendorong terjadinya deflasi pada kelompok ini adalah cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah sejalan dengan peningkatan pasokan dari daerah sentra produksi. Sedangkan komoditas beras dan telur ayam ras masih mencatatkan inflasi seiring dengan berakhirnya masa panen dan peningkatan permintaan.
BPS mencatat secara tahunan, kelompok harga bergejolak mencatatkan inflasi sebesar 8,93 persen yoy. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 11,47 persen yoy.
BISNIS
Baca: Dari Santer Kabar Kenaikan Harga BBM Subsidi, Panic Buying Hingga Dampak Psikologi Pasar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.