TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar. Padahal, kabar kenaikan harga BBM subsidi santer terdengar belakangan ini.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menduga pemerintah masih melakukan persiapan. Ihwal bantuan sosial, menurut Mamit, pemerintah masih melakukan penyesuaian data penerima bantuan agar tepat sasaran.
Akan tetapi, lanjut Mamit, tidak kunjung ditetapkannya harga baru BBM bersubsidi ini bisa menimbulkan ketidakpatian harga dan menyebabkan harga kebutuhan pokok merangkak naik. Menurutnya, hal tersebut bisa membuat masyarakat mengalami double shock price.
“Sebab ketika nanti pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM bersubsidi, maka harga berpotensi naik lagi,” kata Mamit ketika dihubungi Tempo, Jumat, 2 September 2022.
“Oleh karena itu, jangan terlalu lama menarik ulur harga BBM ini,” ujarnya.
Sebelumnya, sinyal kemungkinan kenaikan harga BBM subsidi sudah disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, sejak Selasa, 30 Agustus 2022. Namun, kata dia, rencana kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar itu masih dimatangkan pemerintah.
Pemerintah masih terus berhitung mengenai besaran yang pas terhadap penyesuaian harga BBM subsidi.
Adapun Presiden Jokowi, menyampaikan bahwa pemerintah masih melakukan kalkulasi. “Kami hitung semuanya dengan hati-hati," ujar Jokowi usai peresmian 5G Mining kolaborasi PT Freeport Indonesia dan PT Telkomsel di Tembagapura, Kamis, 1 September 2022.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini