Teknologi ini adalah hasil kerja sama Freeport dan PT Telkomsel. "Kita tidak boleh tertinggal dan harus mampu bersaing di segala sektor yang semakin terdigitalisasi," kata Jokowi.
Kepala negara mengaku gembira mendengar bahwa tambang bawah tanah yang sangat sulit medannya ini dapat dikendalikan dari jarak jauh Ia juga senang karena 99 persen dari total karyawan yang mengendalikan teknologi ini asli Indonesia, khususnya dari tanah Papua.
Erick menceritakan teknologi ini bermula ketika dirinya berdiskusi dengan Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas dan Direktur Consumer Service Telkom Indonesia FM Venusia R saat perhelatan PON XX di Papua tahun lalu. Mereka bertemu untuk membahas digitalisasi di Freeport.
Berdasarkan laporan Deloitte International, kata Erick, digitalisasi di sektor pertambangan sudah dilakukan di Amerika Serikat, Swedia, Cina, sampai Rusia. Digitalisasi ini kemudian menekan biaya operasi pengeboran sampai 40 persen dab menghemat energi sampai 20 persen.
"Kami coba benchmarking di seluruh MIND ID, tak hanya operasionalnya, tapi digitalisasi juga agar MIND ID semakin efisien," ujar Erick Thohir.
Baca: Jokowi Masih Hitung Kenaikan Harga BBM: Dikalkulasi dengan Hati-hati
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini