TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono angkat bicara soal proyeksi kenaikan inflasi di tengah rencana kenaikan harga BBM subsidi.
Menurut Margo, kenaikan inflasi pada komponen ini harus terus diwaspadai di masa mendatang. Terutama dengan adanya isu kenaikan harga BBM dan bahan bakar rumah tangga.
Sebab, kata Margo, kenaikan harga komoditas tersebut, terutama kenaikan harga BBM bakal berimbas pada kenaikan harga komoditas lainnya. Hal ini yang kemudian akan mendorong kenaikan inflasi umum.
Secara keseluruhan, BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2022 mengalami deflasi 0,21 persen (month-to-month) atau mtm. Sementara, secara tahun kalender, inflasi komponen ini telah mencapai level 5,47 persen (year-to-date atau ytd).
Margo menjelaskan, inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah atau administered prices terus menunjukkan tren peningkatan hingga Agustus 2022.
Adapun komponen harga yang diatur pemerintah masih mencatatkan inflasi sebesar 0,38 persen secara bulanan (mtm). Hal ini didorong terutama oleh kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik.
“Komponen harga yang diatur pemerintah memberikan andil 0,06 persen, karena kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan tarif listrik,” ujar Margo dalam konferensi pers, Kamis, 1 September 2022.
Sementara inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah tersebut konsisten meningkat sejak Februari 2022. Secara tahunan, inflasi komponen harga yang diatur pemerintah tercatat mencapai 6,84 persen (year-on-year/yoy).
Deflasi pada periode ini terutama, menurut BPS, juga disebabkan oleh deflasi pada komponen harga bergejolak, sebesar 2,90 persen mtm dan memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,51 persen. Komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 di antaranya bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras.
BISNIS
Baca: Kenaikan Harga BBM Subsidi Belum Juga Diumumkan, Ini Penjelasan Jokowi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini