Selain itu, ada kerugian kurs yang belum terealisasi dari pendanaan yang dialami ICBP. Akibatnya, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk anjlok 40 persen yoy menjadi Rp 1,93 triliun.
Lebih jauh Anthoni Salim menyatakan pihaknya berkomitmen akan tetap berjuang keras untuk memperbaiki rapor bisnisnya. Ia menyebutkan masih ada secercah harapan yang tampak jika membandingkan perekonomian global dengan situasi di Indonesia.
"Di tengah perekonomian global yang melambat, kondisi perekonomian Indonesia relatif baik. Kami akan terus fokus pada upaya untuk mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas," ujar Antoni.
Hingga penutupan perdagangan Selasa kemarin, 30 Agustus 2022, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) masing-masing berada di Rp 6.500 dan Rp 8.725 per saham. Saham INDF terkoreksi 2,26 persen sepekan terakhir, meski dalam tren pergerakan menguat sekitar 4 persen year-to-date (ytd). Sedangkan saham ICBP cenderung terkoreksi 0,85 persen sepekan terakhir dan dalam tren stabil lewat penguatan sekitar 1 persen ytd.
BISNIS
Baca: Warteg Bersiap Naikkan Harga Jual Jika Harga BBM Naik Lebih dari 20 Persen, Ini Besarannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.