TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada akhir pekan lalu, Jumat, 26 Agustus 2022, dengan pelemahan 0,54 persen menjadi di level 7135,24. Awal pekan besok, Senin, 29 Agustus 2022 diperkirakan bisa kembali menguat.
Analis PT Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG akan menguji zona support level 7.086-7.096 dengan peluang rebound selama berada di atas level support terendah.
"Sementara itu apabila terjadi penurunan ke bawah 7.064 maka akan mengonfirmasi awal wave (e) dari [x] pada skenario bullish," kata dia dikutip dari analisisnya, Ahad, 28 Agustus 2022.
Pada awal pekan depan, Ivan mengatakan, lvel support IHSG berada di 7.120, 7.064, dan 7.022. Sementara itu, level resistennya di 7.210, 7.232 dan 7.257. Berdasarkan indikator MACD, Ivan berujar menunjukkan sinyal death cross.
Sebelumnya, PT Samuel Sekuritas Indonesia mencatat, pada saat IHSG bertengger di zona merah akhir pekan lalu, 230 saham menutup sesi perdagangan hari ini di zona hijau, sedangkan 299 saham melemah, dan 202 saham stagnan.
Nilai transaksi Jumat lalu mencapai Rp13,7 triliun. Frekuensi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hingga akhir sesi perdagangan hari ini tercatat mencapai 1,36 juta kali, dengan volume transaksi mencapai 288,8 juta lot.
"IHSG justru melemah disaat sejumlah pasar negara Asia lainnya menguat, termasuk Hang Seng (+1,01 persen), Nikkei (+0,57 persen), STI (+0,32 persen), dan Kospi (+0,15 persen)," kata tim analis Samuel Sekuritas saat itu.
Indeks sektor energi (IDXENERGY) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi perdagangan dengan penguatan tertinggi +0,7 persen saat Jumat itu. Posisi kedua diisi oleh indeks sektor property (IDXPROPERT) +0,4 persen, dan indeks sektor infrastruktur (IDXINFRA) +0,2 persen.
Sementara itu indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi perdagangan hari ini dengan pelemahan paling dalam hingga -1,1 persen. Posisi kedua diisi oleh indeks sektor transportasi (IDXTRANS) -0,9 persen dan indeks sektor industri (IDXINDUST) -0,7 persen.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini