Sementara itu, untuk harga solar seharusnya kata Menkeu sudah sebesar Rp 13.950 per liter sedangkan harga jual eceran yang di gunakan Pertamina hanya Rp 5.150 per liter. Dengan begitu subsidi yang terkucur sudah Rp 8.800 per liternya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga telah mengatakan harga eceran Pertamax yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) lebih rendah ketimbang SPBU milik swasta. Saat ini, harga jual eceran Pertamax ialah Rp 12.500 per liter.
"Kalau dilihat harga di Shell itu Rp 17 ribu per liter. Jadi Pertamax pun disubsidi pemerintah. Sama juga Pertalite dan Solar, itu disubsidi luar biasa," ujar Erick Thohir dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 24 Agustus 2022.
Adapun harga keekonomian Pertamax saat ini tercatat Rp 15.150 per liter. Dengan harga eceran Rp 12.500 per liter, itu berarti pemerintah memberikan kompensasi sebesar Rp 2.650 per liter.
Di tengah gejolak harga minyak dunia, pemerintah sedang merumuskan pelbagai kebijakan untuk menyesuaikan harga atau penyaluran volume BBM bersubsidi guna mengantisipasi belanja negara jebol. Erick menyatakan pemerintah telah menyesuaikan asumsi harga minyak dunia dalam APBN yang semula US$ 63 per barel menjadi US$ 90 per barel.
Meski telah dilakukan penyesuaian, harga asumsi ini pun masih lebih rendah ketimbang harga acuan minyak dunia yang berkisar US$ 105 per barel. "Jadi pemerintah tidak menghilangkan subsidi. Pemerintah tetap hadir dan yang dilakukan adalah pengurangan (asumsi) dari US$ 105 jadi US$ 90-an," ucap Erick
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini