TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 297 kilometer jalan tol baru dapat rampung pada tahun 2023. Proyek jalan tol baru itu tersebar pada 12 ruas, salah satunya Tol Kayuagung-Palembang-Betung sepanjang 69,2 kilometer.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan pada tahun 2022 tercatat panjang ruas tol baru yang dioperasikan mencapai 375 kilometer. Dengan target 297 kilometer panjang jalan tol baru beroperasi pada tahun 2023, maka diharapkan hingga 2024 akan ada tambahan 1.500 kilometer jalan tol baru yang dioperasikan.
Baca Juga:
"Seluruhnya dengan layanan gate to gate," kata Basuki seperti dikutip dari keterangan resminya di situs PUPR, Kamis, 18 Agustus 2022.
Basuki menyebutkan dalam pelaksanaan program belanja infrastruktur Tahun Anggaran 2023, Kementerian PUPR berfokus pada penyelesaian pekerjaan konstruksi yang sedang dibangun dan mengoptimalkan infastruktur yang sudah terbangun melalui pendekatan Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan Rehabilitasi (OPOR).
Adapun pagu anggaran Kementerian PUPR yang tertuang dalam RUU APBN Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangannya sebesar Rp 125,2 triliun.
"Sesuai yang disampaikan Presiden Joko Widodo, kegiatan pembangunan infrastruktur pada 2023 tetap menjadi prioritas utama dan diharapkan dapat diselesaikan seluruhnya pada tahun 2024," kata Basuki. "Tidak ada pembangunan baru, kecuali atas perintah Presiden."
Anggaran Kementerian PUPR tahun 2023 itu akan digunakan untuk kegiatan bidang sumber daya air sebesar Rp 41,9 triliun antara lain melanjutkan penyelesaian 24 bendungan dimana 13 bendungan di antaranya ditargetkan tuntas, seperti Keureuto dan Rukoh di Aceh, Lau Simeme di Sumut, Karian di Banten serta Cipanas dan Leuwikeris di Jabar.
Kementerian PUPR juga bakal melanjutkan pembangunan jaringan irigasi seluas 6.900 hektare seperti Daerah Irigasi Lematang di Sumsel, DI Baliase di Sulsel, DI Bintang Bano di NTB, DI Rentang di Jabar dan daerah irigasi lainnya yang airnya dilayani dari bendungan-bendungan. Sedangkan kegiatan prioritas bidang jalan dan jembatan sebesar Rp 49,3 triliun antara lain peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan.
Berikutnya, anggaran di bidang permukiman sebesar Rp 25 triliun yang akan digunakan untuk penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan kegiatan strategis lainnya seluas 198 hektare seperti Waterftont City Pangururan dan Tele di Toba, Kampung Seni Borobudur, kawasan Dieng, KSPN Wakatobi, dan Kawasan Kaimana.
Pada tahun depan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya juga akan menyelesaikan pembangunan 4 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yakni PLBN Jagoi Babang di Kalbar serta PLBN Long Midang, Labang, dan Long Nawang di Kaltara.
Untuk bidang air minum, PUPR akan melanjutkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Wosusokas untuk menambah pasokan air minum perpipaan di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta di Jawa Tengah serta menyelesaikan pembangunan SPAM Umbulan di Jawa Timur. Ada juga SPAM Bandar Lampung, dan SPAM Regional Durolis untuk mendukung layanan air minum perpipaan di Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Bengkalis di Provinsi Riau.
Di bidang sanitasi, PUPR bakal menyelesaikan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) di Kota Pekanbaru, Jambi, Makasar, Banda Aceh, DKI Jakarta, dan KIT Batang di Jawa Tengah. Kemudian menyelesaikan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional Kota Manado, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara, serta Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kebun Konggok di Lombok.
Sedangkan di bidang perumahan, PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,9 triliun untuk pembangunan 4.575 unit rumah susun, 3.360 unit rumah khusus, 27,825 dukungan PSU, dan 147.650 unit bantuan rumah swadaya. "Tidak kalah penting, kegiatan Padat Karya Tunai tahun 2023 dialokasikan minimal sebesar Rp 13,76 triliun, dengan perkiraan serapan tenaga kerja 700.000 orang," ujarnya.
Adapun pada tahun anggaran 2022, pagu akhir ditetapkan sebesar Rp 110,7 triliun. Realisasi penyerapan anggaran per 16 Agustus 2022 sebesar Rp 46,6 triliun atau 42 persen dari total anggaran dan progres fisik sebesar 45 persen.
Bila dilihat dari progress lelang, dari total 3.766 paket kontraktual senilai Rp 37,3 triliun telah terkontrak sebanyak 3.009 paket senilai Rp 29,7 triliun atau sebesar 79,8 persen. Selain itu, yang masih dalam proses lelang di Kementerian PUPR ada 548 paket senilai Rp 5,8 triliun atau 15,6 persen, serta yang belum lelang 209 paket senilai Rp 1,7 triliun atau sebesar 4,6 persen.
Baca: Jokowi Bandingkan Harga Beras RI Rp 10 Ribuan dengan 4 Negara: Ini Harus Kita Pertahankan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.