Ia memaparkan selama semester I tahun ini terdapat empat realisasi investasi di sektor industri keramik, tiga di antaranya berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Batang, Mojokerto, dengan total investasi Rp 3,2 triliun. Sedangkan yang keempat adalah investasi PT Kohler Manufacturing Indonesia.
Pemerintah, kata Agus, terus mendukung pertumbuhan industri keramik saniter di Tanah Air dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung, seperti pemberian insentif tax allowance dan fasilitas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$ 6 per MMBTU.
“PT Kohler Manufacturing Indonesia saat ini tercatat sebagai penerima HGBT dengan alokasi sebesar 0,07 BBTUD,” ucapnya.
Sementara itu CEO Kohler Co David Kohler menyampaikan peresmian pabrik kitchen and bath pertama Kohler di Indonesia ini menandai komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung perekonomian Indonesia. “Pabrik ini merupakan fasilitas manufaktur pertama kami di Indonesia, sehingga melengkapi lebih dari 50 lokasi manufaktur di seluruh dunia,” ujarnya.
Indonesia, menurud Kohler, adalah pasar strategis. Pendirian dan operasional pabrik baru tersebut merupakan tonggak pencapaian Kohler yang sudah hadir di Indonesia selama 35 tahun. "Kami berharap bisa terus melayani para pelanggan melalui investasi dan distribusi khusus di Indonesia,” ujarnya.
ANTARA
Baca: Jokowi Beberkan Penyebab RI Tak Impor Beras Konsumsi 3 Tahun Terakhir
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini