Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan di tengah suasana dunia yang tidak baik, perekonomian Indonesia pada kuartal II menunjukkan kinerja yang sangat impresif. "Indonesia di 5,4 persen naik dari kuartal I yang 5 persen," katanya dalam konferensi pers APBN Kita yang disiarkan virtual pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Dia mengatakan beberapa negara lain pada kuartal II sudah mulai mengalami koreksi ke bawah. Seperti Italia yang Kuartal II hanya tumbuh 4,2 persen, menurun tajam dari kuartal I yang tumbuh 6,2 persen; Prancis 4,2 persen di kuartal II turun dari 4,8 di kuartal I.
Sri Mulyani menambahkan, negara lain seperti Amerika Serikat terkoreksi cukup tajam di kuartal kedua 1,6 persen, melemah tajam dibandingkan kuartal I yang sebesar 3,5 persen. Cina yang hanya tumbuh 0,4 persen di kuartal II dibandingkan kuartal I yang 4,8 persen, Jerman tumbuhannya 1,4 persen dari tadinya 3,6 di kuartal I 2022.
"Ini yang menggambarkan risiko ini (gejolak dunia) sudah mulai terlihat di dalam pertumbuhan ekonomi kuartal kedua di negara-negara yang cukup besar dan pengaruhnya ke dunia cukup besar," ujarnya.
Di sisi lain, menurut Sri Mulyani, kalau dilihat dari konteks Produk Domestik Bruto riil Indonesia itu sudah sebesar 7,1 persen atau melampaui situasi pra Covid-19. Artinya pemulihan ekonomi sudah memulihkan seluruh penurunan dan pelemahan PDB pada satu setengah atau dua tahun terakhir ini dan sudah dikompensasi dengan pemulihan ekonomi yang kuat.
Baca: Jokowi Beberkan Penyebab RI Tak Impor Beras Konsumsi 3 Tahun Terakhir
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini