TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Kamis kemarin 11 Agustus 2022 dimulai dengan Sri Mulyani Indrawati meminta lagi agar PT Pertamina (Persero) bisa mengendalikan volume penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Selanjutnya kabar dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, baru dimulai bulan September 2022. Disusul berita Menteri Investas Bahlil Lahadalia mengatakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan menyelamatkan ekonomi nasional dalam keadaan krisis, bukan pengusaha-pengusaha besar.
Kemudian informasi Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Franciscus Welirang angkat bicara menanggapi pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo soal harga mi instan di dalam negeri yang berpotensi naik hingga 3 kali lipat seiring dengan tingginya harga gandum dunia yang disebabkan perang Rusia-Ukraina.
Selain itu berita tentang driver ojek online yang kini penghasilannya menurun karena tarif lebih tinggi dan banyaknya pesaing. Berikut ringkasan dari kelima berita tersebut:
1. Sri Mulyani Kembali Minta Pertamina Kendalikan Penjualan BBM Bersubsidi: Supaya APBN Tak Terpukul
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali meminta agar PT Pertamina (Persero) bisa mengendalikan volume penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dengan begitu, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa tetap terjaga.
"Tentu saya berharap Pertamina untuk betul-betul mengendalikan volumenya, jadi supaya APBN tidak terpukul," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022.
Dengan tak terkendalinya penjualan BBM bersubsidi, menurut dia, alokasi subsidi dan kompensasi energi dapat melebihi dari pagu anggaran APBN yang sebesar Rp 502 triliun pada tahun ini. "Meskipun APBN-nya bagus, surplus sampai Juli, tapi tagihannya nanti kalau volumenya tidak terkendali akan semakin besar di semester dua," ucap Sri Mulyani.
Baca berita selengkapnya di sini.