Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Covid-19 Naik, Bea dan Cukai Tetap Evaluasi Pemberian Insentif pada Impor Alat Kesehatan

image-gnews
Pekerja melayani pembeli di kios alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021. Transaksi alat kesehatan di Indonesia tahun 2019-2020 dalam e-katalog menunjukkan hanya 12 persen dari produk lokal. Sementara, 88 persen alat kesehatan dari produk impor. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja melayani pembeli di kios alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021. Transaksi alat kesehatan di Indonesia tahun 2019-2020 dalam e-katalog menunjukkan hanya 12 persen dari produk lokal. Sementara, 88 persen alat kesehatan dari produk impor. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Bandung-Direktur Fasilitas Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Kementerian Keuangan, Untung Basuki mengatakan tren naiknya kasus Covid-19 tidak disertai dengan lonjakan impor alat kesehatan. “Sekarang varian ini relatively tidak ada lonjakan impor untuk alat kesehatan dan obat-obatan,” kata dia, di Bandung, Rabu, 10 Agustus 2022.

Untung mengatakan Ditjen Bea dan Cukai secara berkala melakukan evaluasi terhadap pemberian fasilitas kepabeanan untuk alat kesehatan yang dipergunakan dalam penanganan Covid-19.

“Kalau insentif untuk vaksin masih, itu masih berlaku, belum dicabut sampai kebutuhan itu terpenuhi. Untuk yang alkes (alat kesehatan), kita secara periodik melakukan evaluasi dengan Kementerian Kesehatan, Badan POM, dengan BNPB. Kita melakukan evaluasi terus menerus,” kata dia.

Menurut dia, terbuka kemungkinan untuk mengurangi daftar penerima fasilitas kepabeanan yang diberikan pada alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 melihat perkembangan tren impornya.

“Hasil evaluasi kita dengan teman-teman Kementerian Kesehatan dan BNPB, kita akan melakukan perubahan kebutuhan barang-barangnya, jadi kita menyesuaikan saja. Tetapi dengan adanya varian ini tidak terlalu mengubah jenis barang yang kita butuhkan,” kata dia.

Ia mencontohkan, lonjakan impor alat kesehatan saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 saat varian Delta. “Saat itu kita butuh oksigen konsentrator, tiap hari kita membutuhkan. Sebelumnya juga begitu, obat-obatan, APD juga gak ada. Waktu awal-awal ada perusahaan Kawasan Berikat produksi APD itu bisa dimanfaatkan,” kata dia.

Ia mengatakan perubahan pemberian fasilitas kepabeanan pada alat kesehatan kemungkinan menunggu situasi perkembangan Covid-19 hingga akhir tahun ini. “Kita lihat sampai evaluasi berikutnya, sampai akhir tahun. Nanti kita lihat, variannya kita berharap tidak nambah lagi. Kalau memang sudah betul-betul tidak membutuhkan, kemudian suplai dalam negeri sudah cukup,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia berujar perubahan tersebut terbuka hingga opsi pencabutan pemberian fasilitas kepabeanan untuk obat-obatan serta alat kesehatan tertentu. “Kita akan evaluasi terus. Obat-obatan yang memang tidak kita perlukan, sudah cukup, dan barangkali sudah bisa diproduksi itu yang barangkali kita cabut. Tapi konsep kita, kita harus terus waspada terkait dengan Covid ini,” kata dia.

Menurut dia pemberian fasilitas kepabeanan untuk impor obat-obatan dan alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK). “PMK 34 tahun 2020, kita ubah terakhir PMK 92 tahun 2021 dalam lampiran itu ada jenis barang yang kita butuhkan, itu hasil  evaluasi kita dengan Kementerian/Lembaga terkait,” kata dia.

Ia mengatakan pemberian insentif fiskal itu untuk memastikan kecukupan barang tersebut di dalam negeri. “Kalau sudah mencukupi, maka kita tidak lagi memberikan fasilitas. Artinya orang boleh impor, tapi bayar bea masuk. Tapi kalau suplai dalam negeri belum ada makanya kita kasih insentif itu,” kata dia.

Ia mencontohkan, perubahan pemberian insentif fiskal tersebut sempat dilakukan pada produk masker. “Dulu kan masker itu kita bebaskan semua. Sekarang kita hanya memberikan hanya untuk N95 karena ternyata dari sisi produksi masih belum memenuhi, itu masih kita kasih,” kata dia.

Baca Juga: Kemendag Sita Produk Baja Impor Senilai Rp 41,6 Miliar, Zulhas: Tidak Sesuai SNI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

16 jam lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

19 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

2 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

3 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

3 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

3 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.


Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

5 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa 3 Januari 2023. Erick Thohir mengumumkan harga Pertamax akan turun dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter yang dilakukan seiring dengan penurunan harga minyak dunia dari level 87 dolar AS menjadi 79 dolar AS dan berlaku mulai Selasa (3/1/2023) pukul 14.00 WIB. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.


Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar.  REUTERS/Guadalupe Pardo
Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.