Jafee pada pertengahan Juli lalu menyebutkan tingkat produksi saat ini mencapai rata-rata 161 MBOPD (ribu barel minyak per hari). Angka tersebut lebih tinggi ketimbang saat perusahaan tak mengebor secara masif dan agresif dengan angka produksi 142 MBOPD.
Adapun kontribusi sumur-sumur pengembangan itu disebut mampu mempertahankan tingkat produksi dan menunjukkan operasi yang optimal. "Sehingga wilayah kerja Rokan tetap menduduki posisi sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia dengan kontribusi 24 persen produksi minyak nasional," kata Jaffee dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, 20 Juli 2022.
Pengeboran masif itu, kata Jaffee, merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan energi nasional dan target-target yang telah ditetapkan. Saat ini PHR telah mengoperasikan 19 rig pengeboran serta 33 rig workover and well services.
Secara keseluruhan, Blok Rokan menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional. "Seluruh hasil lifting wilayah kerja Rokan dimanfaatkan untuk konsumsi kilang domestik Pertamina," tutur Jaffee.
KODRAT SETIAWAN | ANTARA
Baca: Eks Pejabat BI Ini Didapuk jadi Komisaris Utama OVO Gantikan Mirza Adityaswara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.