Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Klaim Proyek di Pulau Rinca Ramah Lingkungan, Bos PT SKL: Hampir Seperti CSR

image-gnews
Yozua Makes. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Yozua Makes. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -CEO Plataran Indonesia, Yozua Makes yang kini membawahi PT SKL atau Segara Komodo Lestari mengklaim sembilan proyek yang akan dibangun perusahaannya ramah lingkungan.

Menurut dia, SKL sudah melalui tahapan yang rumit termasuk kajian lingkungan untuk mendapatkan Izin Usaha Pengusahaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA) di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. 

"Business model milik Plataran ini bisa saya katakan hampir seperti CSR (Corporate social responsibility). Karena lingkupnya kecil sekali," ucapnya ketika ditemui Tempo pada Jumat, 5 Agustus 2022. 

Yozua berujar dari 500 hektar luas zona pemanfaatan di Pulau Rinca, SKL mendapatkan izin konsesi lahan sebesar 22,1 atau 4,6 persen. Kemudian ia mengklaim pembangunan yang dibangun hanya 10 persen atau 2,1 hektare. Dengan luas Pulau Rinca yang hampir 20 ribu hektare, maka menurutnya pembangunan yang dilakukan PT SKL hanya sebesar 0,01 persen dari seluruh wilayah pulau. 

"Keberadaan Plataran di sana hanya titik kecil 0,01. Nilai investasi less than 5 or 6 billion," ujarnya. 

Pada mulanya, PT SKL mengajukan izin konsesi lahan kepada KLHK pada 2012. Ia mengaku bukan hanya berkoordinasi dengan KLHK tetapi juga dengan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Hingga akhirnya BKPM yang memutuskan semuanya sampai SKL mendapatkan izin pada 17 Desember 2015 dengan luas total area 22,1 hektare. 

"Ini sudah melalui interdepartmental. Jadi ini very strong," kata dia. 

Ia membeberkan proses perizinan yang dilalui perusahaannya itu meliputi perolehan uji prinsip, pengesahan Rencana Pengusahaan Pariwisata Alam (RPPA), pengesahan desain fisik, dan desain tata letak atau site plan. Termasuk juga pengesahan kajian lingkungan berupa upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL). 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yozua mengaku kajian yang dilakukan bukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) lantaran lahan yang dikelola kecil. Ia pun membantah memiliki izin konsesi di wilayah lainnya seperti Pulau Komodo dan Pulau Padar. "Tak ada, tak berhubungan, dan tak berencana juga memperluas ke sana," ujarnya.

Adapun Plataran Grup mengakuisisi PT SKL pada 2021. PT SKL merupakan perusahaan milik kakak Yozua Makes yaitu David Makes. Sebelum PT SKL menjadi bagian dari Plataran Indonesia, Yozua mengatakan terdapat 24 proyek. Namun, pembangunan tak kunjung dilakukan lantaran masyarakat sekitar menentang hingga KLHK pun meminta PT SKL menghentikan pembangunan. Akhirnya PT SKL masuk dalam grup Plataran Indonesia dan merevisi jumlah proyek menjadi sembilan tanpa hotel. 

Ia pun memutuskan membangun sembilan proyek itu secara bertahap lantaran tak ingin penolakan dari masyarakat sekitar kembali menghadang. Yozua menyebutkan ada tiga tahapan, pertama pembangunan sekitar 300 metet persegi pada 2021 hingga 2023. Kemudian pada tahapan kedua pembangunam akan ditambah sekitar 1400 meter persegi. "Jadi dari 22,1 hektar kami mungkin hanya membangun sekitar 2000 meter dan itu melalui tahapan," tuturnya. 

Sebagai pengusaha, ia berpendapat masyarakat boleh saja meminta pada swasta agar pembangunan di Pulau Rinca tidak merusak lingkungan. Namun, kata dia, harus ada ikon yang bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung.

"Saya mau Pulau Komodo itu seperti ada perempuan cantik, tapi ada tahi lalat di mukanya. Saya maunya pulau ini utuh, tapi harus ada ikon yang menarik orang datang ke sana," ucapnya.

Sebelumnya, PT SKL ditengarai memegang peran besar dalam pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional Taman Nasional Komodo yang digadang-gadang akan dijadikan seperti Jurassic Park. Selain PT SKL, korporasi yang mengantongi konsesi di zona pemanfaatan itu adalah PT Komodo Wildlife Ecotourism (KWE). 

Baca Juga: Bos PT SKL: Pembangunan TN Komodo Boleh Tidak Merusak Lingkungan, Asalkan Ada Ikon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

2 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

4 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

7 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

9 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.


Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

9 hari lalu

Ilustrasi interior hotel. Pixabay
Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

PHRI berharap tahun-tahun mendatang akan lebih banyak event untuk menjaring wisatawan datang ke Yogyakarta.


Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

14 hari lalu

Solo Paragon Hotel & Residences
Okupansi Kamar Hotel di Solo Raya Musim Libur Lebaran 2024 Lebih dari 90 Persen

Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di wilayah Solo dan sekitarnya atau Solo Raya di musim libur Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah ini rata-rata lebih dari 90 persen


Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

21 hari lalu

The Lamandau (thelamandau.com)
Rekomendasi Tempat Staycation untuk Warga Jakarta yang Tidak Mudik Lebaran

Staycation di Ibu Kota sembari menikmati suasana yang bertolak belakang dengan Jakarta di hari kerja bisa jadi pilihan saat Libur Lebaran.


Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

24 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

28 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

28 hari lalu

Zasly Perdana Kusuma, General Manager The Sahira Hotel yang baru,
The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

The Sahira Hotel adalah sebuah akomodasi bintang 4 yang berkonsep madani eksklusif dengan sentuhan nuansa Timur Tengah.