"Teruntuk teman-teman pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya wilayah Manggarai Barat, NTT, mari kita duduk bersama, berdialog cari solusi terkait hal ini," kata dia melalui akun @sandiuno pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Adapun aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat sekitar Taman Nasional Komodo terjadi lantaran kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo dilakukan secara mendadak tanpa sosialisasi. Kebijakan tersebut langsung berdampak pada ekonomi masyarakat yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatannya.
Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) Abed Frans menyatakan aksi mogok oleh para pelaku wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat sebagai bentuk protes atas kebijakan di TN Komodo. Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar) yang terdiri dari pelaku dan seluruh asoisiasi pariwisata di Manggarai Barat telah menyiapkan sejumlah agenda selama sebulan penuh.
Abed pun mengajak Gubernur NTT berdialog secara langsung dengan para pelaku wisata di Labuan Bajo untuk berbicara secara baik. Namun, bila pendekatan dialog bersama tidak mengubah apa-apa, ujarnya, tinggal menunggu saja hasil dari kebijakan tersebut dalam satu bulan ke depan.
"Biarkan waktu yang membuktikan mana yang terbaik. Toh dulu juga sewaktu satwa Komodo belum seterkenal sekarang dan mendapat banyak kunjungan wisatawan juga kita tetap hidup," kata Abed.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan aksi demonstrasi yang dilakukan para pelaku pariwisata di Taman Nasional Komodo telah berakhir. "Jadi per tadi malam demo sudah selesai," ucap Shana saat dihubungi Tempo pada Rabu, 3 Agustus 2022.
Baca: Terpopuler Bisnis: Erick Thohir Respons Kenaikan Harga BBM Pertamina, PayPal Buka Suara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.