Direktur energi berjangka di Mizuho, Bob Yawger, menyatakan jumlah minyak mentah tersebut jauh di atas ekspektasi. "Bensin mengecewakan. Anda seharusnya tidak pernah melihat peningkatan bensin selama musim panas. Ini laporan yang sangat bearish," ujarnya.
Adapun OPEC+ pada Rabu, 3 Agustus 2022, memutuskan menggenjot produksi sebesar 100.000 barel per hari selama September. Dalam pertemuan, negara-negara peserta OPEC+ mencatat bahwa ketersediaan kapasitas berlebih yang sangat terbatas mengharuskan penggunaan minyak dengan sangat hati-hati. "Dalam menanggapi gangguan pasokan yang parah," seperti dikutip dari pernyataan OPEC usai pertemuan tersebut.
Analis UBS pada waktu yang sama melalui suatu catatan menyebutkan dengan pengecualian Arab Saudi dan UEA (Uni Emirat Arab), maka semua anggota grup lainnya sudah berproduksi di sekitar kapasitas produksi mereka. "Kami percaya ini akan secara efektif menghasilkan peningkatan produksi hanya sepertiga dari volume yang disepakati pada September," kata mereka.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah meminta kelompok itu (OPEC+) untuk meningkatkan produksi. Namun kapasitas cadangan minyak terbatas dan Arab Saudi mungkin enggan untuk meningkatkan produksi dengan mengorbankan Rusia, yang terkena sanksi atas konflik Ukraina.
ANTARA
Baca: Terpopuler Bisnis: Erick Thohir Respons Kenaikan Harga BBM Pertamina, PayPal Buka Suara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.