TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nunung Rusmiati membeberkan dampak kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo atau tiket Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur atau NTT menjadi Rp 3,75 juta sudah sangat dirasakan oleh para pelaku industri pariwisata.
Dari informasi yang ia dapatkan, kurang lebih ada sektar 5.000 wisatawan yang membatalkan berlibur di Pulau Komodo.
“Info tersebut dari media sosial, ini akan segera kami klarifikasi ke anggota. Karena untuk data pembatalan liburan ke Labuan Bajo belum ada yang masuk ke Asita,” ujarnya saat dihubungi pada Rabu, 3 Agustus 2022.
Angka tersebut, kata Nunung, cukup besar. Ia meyatakan dampak juga akan sangat besar untuk perjalanan destinasi Labuhan Bajo ke depan. Belum lagi dampak kenaikan harga tiket terhadap sosial dan ekonomi bagi masyarakat Labuhan Bajo.
Lebih jauh Nunung menuturkan, kebijakan terbaru tiket Pulau Komodo itu juga menyulitkan para pengusaha yang merupakan anggota Asita yang sudah kadung menetapkan harga untuk paket liburan ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo sejak jauh hari. Biasanya harga paket liburan sudah ditetapkan pada bulan Maret dan April tiap tahun dan berlaku selama satu tahun ke depan.
"Bagaimana mungkin pelaku pariwisata menaikkan harga paket sebesar Rp 3 juta rupiah per orang,” kata dia.
Walhasil, tata niaga anggota Asita atau pelaku pasar di Labuan Bajo pun terusik. “Ini masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan cepat,” tutur Nunung.