Kenaikan harga tiket Pulau Komodo, menurut dia, adalah konsekuensi pelayanan pariwisata jangka panjang dan berkelanjutan. Ia mengklaim saat ini pengelola sangat menjaga ekosistem darat dan laut dari dua pulau itu, misalnya dengan mencegah upaya pemboman ikan yang juga merusak alam laut. Kemudiam pencegahan pencurian satwa seperti rusa yang merupakan makanan komodo.
"Ini semua sangat berkaitan erat demi kelangsungan hidup ekosistem disana dan juga demi kelangsungan hidup komodo," kata dia.
Lebih jauh, Viktor mengatakan sosialisasi akan terus dilakukan agar ekonomi masyarakat berkembang dan terus bertumbuh bersama aspek pariwisata lainnya di Labuan Bajo. Adapun sosialisasi yang ia maksud adalah penyebarluasan informasi melalui media sosial.
Ia juga mengultimatum kelompok maupun pihak-pihak yang tidak setuju atau melakukan intimidasi ataupun mengancam para wisatawan agar menentang pemberlakuan kebijakan terbaru tentang tiket Pulau Komodo itu.
"Kami Pemerintah Provinsi NTT dan Forkopimda akan mengambil langkah tegas untuk hal tersebut dan kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk mengambil langkah tegas terkait itu,” ucapnya.
Baca: Perusahaan Adik Prabowo Angkut 50 Ribu Ton Pakan Jagung dari Ukraina, Respons Kemendag?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.