TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebutkan penyaluran BBM bersubsidi pada semester pertama tahun ini sudah melampaui 50 persen dari kuota. “Bahkan untuk BBM jenis Pertalite sudah disalurkan lebih dari 60 persen dari kuota,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 1 Agustus 2022.
Meski begitu, kata Irto, Pertamina belum akan menerapkan pembatasan pembelian Pertalite pada Agustus ini. Sebab, perusahaan pelat merah di bidang migas tersebut masih menunggu proses revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang akan mengatur jenis kendaraan yang dapat mengakses BBM bersubsidi jenis Pertalite. “Kita masih menunggu revisi Perpres 191 dari pemerintah juga."
Implementasi QR Code untuk pembelian BBM bersubsidi, menurut Irto, belum diberlakukan. Jika sudah, maka hanya pemilik QR Code dan sesuai kriteria yang ditetapkan pemerintah yang bisa membeli BBM bersubsidi. “Pendaftaran tetap akan dibuka,” ucapnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memperluas cakupan pendaftaran kepada masyarakat untuk membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite. Kali ini, area pendaftaran telah meliputi wilayah Jabodetabek yang pada tahap awal belum masuk.
Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga telah memperluas wilayah pendaftaran hingga 50 kota atau kabupaten. Hal itu dilakukan seiring dengan tingginya pendaftar dari seluruh wilayah.
Dikutip dari laman subsiditepat.mypertamina.id, pendaftaran untuk wilayah Jabodetabek yang diprioritaskan pada pengguna yang berdomisili atau berencana bepergian ke wilayah Kota Jakarta Timur, Kota Bogor, Kota Tangerang dan Kabupaten Bekasi.