TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN Pangan, ID Food, berambisi memproduksi 400 ribu ton gula hingga 2025. Target ini untuk mencapai cita-cita kedaulatan pangan yang digaungkan pemerintah sejak 2014.
"Maka, kami membuka peluang sinergi dengan swasta untuk mencapai menyumbang produksi hingga 400 ribu ton hingga 2025," kata Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 28 Juli.
Frans menuturkan kebutuhan konsumsi gula konsumsi nasional mencapai 3,2 juta ton setiap tahun. Sedangkan angka pemenuhan dari produksi lokal hanya 2,3 juta ton.
Walhasil, Indonesia perlu menggenjot produksi lokal sekitar 850 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. ID Food akan bekerja sama dengan PTPN Holding agar masalah defisit produksi gula segera rampung.
Frans memapaarkan, saat ini dari 2,3 juta ton gula produksi nasional, sekitar 1,04 juta ton dihasilkan oleh BUMN, yaitu ID Food dan PTPN Holding. Adapun ID Food memproduksi sekitar 250 ribu ton per tahun. Sebanyak 11 persen berasal dari produksi tiga anak perusahan, yakni PT PG Rajawali I, PG Candi Baru, dan PT PG Rajawali II.
Seluruh produksi gula itu dihasilkan dari 43 ribu hektare ladang tebu. Sekitar 13 ribu hektare di antaranya adalah milik ID Food dan sisanya perusahaan bermitra dengan petani tebu. Frans berharap ke depan, lahan sinergi dengan petani tebu akan ditingkatkan hingga 60 ribu hektare akan produksi gula dapat digenjot.
"Dengan catatan melakukan perbaikan di on farm sampai off farm,“ ujar Frans.
Ia pun berharap rendeman yang dihasilkan juga meningkat menjadi 8,6 dari saat ini 7,3. Untuk mencapainya, BUMN membentuk ekosistem pelaku usaha pertanian bernama Program Makmur sinergi BUMN.
Frans mengimbuhkan ID Food juga menyediakan fasilitas sistem resi gudang yang dapat digunakan oleh petani, peternak, dan nelayan saat mereka panen raya. “Jadi sistem resi gudang ini untuk membantu petani kita seandainya ada gagal lelang atau harga jatuh kebawah,” ucap Frans. Dengan ekosistem tersebut, kata dia, pelaku usaha dapat berkolaborasi sehingga swasembada pangan terwujud.
Terpopuler Bisnis: Smelter Freeport Rampung Tahun Depan, Kepastian Ekonomi Dunia Melemah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.