TEMPO.CO, Jakarta -Elon Musk dikenal sebagai orang terkaya di dunia saat ini. Namanya masuk dalam jajaran miliarder terkaya di dunia. Tak hanya membesut Tesla dan SpaceX, sumber kekayaan Elon Musk ternyata diperoleh juga dari perusahaan startup lain selama ini.
Apa saja perusahaan startup milik Elon Musk?
Pada tahun 2022, Forbes melaporkan kekayaan Elon Musk menyentuh angka 4.000 triliun rupiah. Berkat kekayaannya tersebut, ia meraih gelar sebagai manusia modern pertama yang memiliki harta terbanyak di dunia atau 'Manusia Terkaya di Bumi' saat ini. Kekayaan yang diperoleh berasal dari akumulasi berbagai lini bisnis yang ia jalankan.
Daftar Perusahaan Startup Elon Musk
Selain perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mobil listrik dan roket, masih ada beberapa perusahaan rintisan (startup) Elon Musk yang jarang diperbincangkan. Perusahaan-perusahaan tersebut juga dinilai bakal melanjutkan tongkat estafet kesuksesan Elon Musk. Berikut daftar startup yang menyumbang harta sang pengusaha.
1. Tesla
Tesla menjadi perusahaan kepunyaan Elon Musk yang paling populer. Sebagai perusahaan yang menggagas mode autopilot pada mobil listrik, Elon Musk mempekerjakan 100.000 karyawan secara global. Tidak hanya membangun pabrik di California, Amerika Serikat, Tesla juga menyebar hingga Jerman dan Cina. Mobil listrik yang melambungkan nama Elon Musk ini telah terjual sebanyak 2 juta unit pada tahun 2021 saja.
Tesla juga menjadi perusahaan otomotif yang tidak bisa disepelekan. Sebab nilai pasarnya sampai 14.444 triliun rupiah. Alhasil banyak orang yang tidak mau ketinggalan untuk menginvestasikan uangnya dengan membeli saham Tesla. Pada 28 Juni 2010, pertamakalinya Tesla menawarkan saham (IPO) dengan harga 17 Dolar Amerika atau setara 245.556 rupiah per lembar.
2. SpaceX
Elon Musk pernah bermimpi untuk membangun peradaban manusia di Planet Mars. Sehingga ia berusaha mewujudkan keinginannya tersebut dengan mendirikan perusahaan SpaceX. Tidak hanya sekadar perusahaan yang memproduksi roket, SpaceX ingin memberikan kesempatan pada banyak orang untuk merasakan sensasi menjelajah luar angkasa dengan biaya yang murah.
Roket SpaceX juga disinyalir bersifat reusable karena mampu kembali mendarat ke bumi. Karena kehebatannya itu, SpaceX dapat memangkas biaya sangat besar. Misi Elon Musk untuk mengkomersialkan roket bertumbuh berkat rasa kekecewaannya terhadap NASA. Semenjak program Apollo tahun 1972, NASA seakan mati suri dan tidak bergairah membuat target baru pergi ke Mars lagi.
3. Neuralink
Sering dianggap gila karena ambisinya, Elon Musk kembali menghebohkan jagat raya bersama Neuralink. Elon Musk menggandeng sekelompok ilmuwan di tahun 2016 untuk menjalankan riset neurologis. Perusahaan yang diberi nama Neuralink itu berupaya menciptakan inovasi di bidang teknologi yang dapat memulihkan gejala kelainan syaraf dan otak. Dengan kata lain, Neuralink bertujuan menghubungkan antara otak manusia dengan komputer seperti yang tergambar di film fiksi ilmiah.
Neuralink ingin bertindak sebagai obat bagi beragam...