2. Harga BBM di Amerika Melejit, Ekonom: Banyak Pelaku Ekspor RI Mulai Terdampak
Tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) di Amerika Serikat turut memukul pelaku usaha di Indonesia. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira melihat pelaku usaha di dalam negeri sudah mulai menerima efek domino karena pasar ekspor beranjak lesu.
"Banyak pelaku usaha (ekspor) mulai terdampak dan bersiap mengurangi kapasitas produksi serta pembelian bahan baku," tuturnya kepada Tempo, Ahad, 24 Juli 2022.
Harga BBM di Amerika melejit seiring dengan ledakan inflasi di negara tersebut. Di Arizona, misalnya, harga BBM meningkat dua kali lipat dari semula di bawah US$ 3 per galon menjadi US$ 5-6 per galon.
Bhima menjelaskan inflasi yang terlalu tinggi dan persisten di Amerika berpotensi mempengaruhi kebijakan negara-negara maju untuk menaikkan suku bunga. Di Amerika pun, The Fed membuka peluang menaikkan tingkat suku bunga acuan sampai 75 basis poin.