TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik CT Corp. Chairul Tanjung mengibaratkan kalangan pengusaha sebagai ayam petelur. Hal ini disampaikannya saat berbicara dalam Puncak Perayaan Hari Pajak 2022 di antaranya di hadapan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan mantan Ditjen Pajak Darmin Nasution yang digelar Selasa, 19 Juli 2022.
Menurut Chairul, dalam konteks pemungutan pajak, ada filosofi yang harus dipegang yakni pengusaha yang diibaratkan ayam petelur dan peternak mengambil telurnya. Apa maksudnya?
"Ini teman-teman Pajak harus ingat, pengusaha ini kan ayam petelur. Telurnya diambil. Yang proper ambilnya," ujar pria yang akrab disapa CT tersebut.
Artinya, proses pemungutan pajak, menurut Chairul, harus dilakukan jangan sampai membuat si wajib pajak atau pengusaha tersebut tertekan. "Jika ayamnya stres, maka ayam itu tak bertelur lagi. Apalagi jika stresnya berlebihan, ayam tersebut bisa mati. Begitu mati, kata dia, ayam tersebut tak lagi bertelur."
Oleh sebab itu, orang terkaya Indonesia ke-3 versi Forbes tersebut menyatakan komunikasi menjadi kunci di dalam Ditjen Pajak dan juga pelayanannya. "Komunikasi yang baik, jadi saya rasa zaman Pak Darmin (mantan Dirjen Pajak) itu sebenarnya komunikasi yang baik. Kita juga mau membantu, tapi komunikasi menjadi kata kunci," tuturnya.
Lebih jauh, CT juga menyoroti soal proses transformasi reformasi Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang saat ini dinilai sudah luar biasa. Padahal sebelumnya, penolakan dari internal pajak pun juga kencang.
"Dari jaman dulu, karena merasa dirinya adalah benar, mungkin pada waktu itu bahasa sekarang 'tukang palak'. Nggak pernah mau tahu pokoknya," ujar CT.
Selanjutnya: Chairul Tanjung sebut dulu pegawai Pajak tak mau aturan 'dihitamputihkan'.