TEMPO.CO, Jakarta - Apple Inc. mengikuti jejak perusahaan teknologi besar lain yang berencana mengerem rencana perekrutan dan pengeluaran. Hal ini menjadi bukti bahwa penghuni Sillicon Valley juga khawatir terhadap risiko resesi dalam beberapa bulan mendatang.
Dilansir Bloomberg yang dikutip dari Bisnis.com pada Selasa, 19 Juli 2022, produsen iPhone ini ingin membatasi pengeluaran dan tenaga kerja di beberapa divisinya, meskipun Apple belum mengadopsi kebijakan di seluruh lini perusahaan.
Sikap yang lebih hati-hati ini meniru pendekatan perusahan teknologi kelas kakap lainnya, termasuk induk Google Alphabet Inc. dan Microsoft Corp. Seluruhnya telah mengambil langkah untuk memperlambat pengeluaran.
Berita ini membuat saham Apple melemah dan meningkatkan kekhawatiran seputar musim pendapatan teknologi, yang akan berjalan lancar minggu ini.
Mungkin sulit bagi perusahaan untuk meyakinkan investor yang gelisah. International Business Machines Corp. membukukan pertumbuhan penjualan yang lebih baik dari perkiraan pada hari Senin, namun sahamnya tergelincir di akhir perdagangan Senin, 18 Juli 2022.
Untuk saat ini, sebagian besar perusahaan teknologi terbesar belum berencana memangkas tenaga kerja dan hanya mengurangi perekrutan.
Pertumbuhan pekerjaan AS secara keseluruhan belum terhenti, dengan payroll meningkat 372.000 pada bulan Juni, berada di atas perkiraan sebesar 265.000, didorong oleh tenaga kerja sektor manufaktur.
Tetapi beberapa perusahaan teknologi melakukan pemotongan pekerjaan, termasuk Microsoft yang pekan lalu mengatakan bahwa mereka memangkas beberapa posisi sebagai bagian dari reorganisasi struktural, meskipun masih berencana untuk merekrut tenaga kerja hingga akhir tahun.
Bulan lalu, Tesla Inc. memberhentikan ratusan pekerja dan menutup fasilitas di California yang didedikasikan untuk teknologi autopilot. CEO Tesla Elon Musk mengatakan sebelumnya bahwa PHK akan diperlukan dalam lingkungan ekonomi yang semakin goyah.