Sementara itu, untuk kompleks peribadatan, tiga karya terpilih ditetapkan sebagai juara kedua yaitu karya berjudul Akur Rukun, Cahaya Batang Haring Nusantara, dan Humanity Beyond Religion.
Selanjutnya untuk kompleks perkantoran legislatif juga diputuskan tidak ada juara pertama, tetapi terdapat dua karya sebagai juara kedua yakni Sasana Swara Nusantara dan Rajut Swara Indonesia.
Juara ketiga dimenangkan oleh Lingkar Demokrasi. “Semua pemenang kedua karena semua bagus-bagus harus dikolaborasikan,” kata Diana.
Adapun Kementerian PUPR akan memprioritaskan pembangunan Istana Wakil Presiden untuk selesai pada 2024 setelah ditentukannya desain yang dipilih melalui sayembara. Diana menyebutkan, untuk bangunan yang telah ditetapkan pemenang sayembara desainnya ditargetkan untuk bisa selesai dibangun pada 2024.
“Untuk sayembara ini yang diprioritaskan Istana Wapres dulu, kedua komplek peribadatan, ketiga antara yudikatif dan legislatif kita akan sama-sama lelangkan bersamaan,” ujarnya.
Setelah pemenang ditentukan, kata Diana, nantinya Kementerian PUPR akan melanjutkan proses penyusunan desain dasar atau basic design yang akan berlangsung dalam 1–2 bulan ke depan sebelum proyek tersebut dilelang.
Ia menargetkan tahapan lelang proyek untuk Istana Wakil Presiden di IKN dapat dimulai pada tahun ini untuk bisa diselesaikan sesuai target. “Setelah basic design, kita kira-kira pembangunan Istana Wapres, peribadatan akan sampaikan saat pengumuman lelang. Mudah-mudahan istana dan tempat peribadatan selesai di 2024,” ucapnya.
BISNIS
Baca: Bos IMF Ingatkan RI soal Kebijakan Subsidi: Jangan ke Orang Kaya, tapi Fokus ke ...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.