Abhisit juga mengharapkan pertemuan menteri keuangan di forum ASEAN Plus 3, Asean Summit, dan pertemuan G20 di London pada April nanti bisa menemukan solusi untuk keluar dari krisis ekonomi, terutama bagi negara berkembang.
Perdana Menteri berusia 44 tahun itu juga menambahkan fundamental ekonomi negerinya cukup kuat. Namun, Ia juga mengakui kondisi ekonomi negerinya tak luput dari deraan krisis global. "Kami juga terkena dampak krisis global, seperti ekspor dan turisme yang turun cukup signifikan," katanya.
Pemerintahanya telah mengeluarkan berbagai kebijakan ekonomi untuk mengatasinya, seperti mempertahankan permintaan domestik, menggelontorkan paket stumulus. "Kita berharap rencana ini dapat meredam setengah periode tahun ini, setelah itu berharap stabilitas di ekonomi global, " kata dia. Setelah kondisi itu baru stimulus kedua dan ketiga yang bersumber dari pinjaman luar negeri dan lainnya.
Thailand juga menyatakan akan memperkuat inisiatif Chiangmai yang hadir dari forum ASEAN Plus 3. Inisiatif tersebut menyediakan mekanisme Bilateral Swap Arangement (BSA) untuk membantu likuditas negara-negara ASEAN yang terkena imbas krisis global.
Menurut Abhisit, Thailand memiliki cadangan devisa yang cukup besar. Namun, tetap memerlukan mekanisme tersebut sebagai dana kontigensi yang sewaktu-waktu bisa digunakan.
GUNANTO E.S.