TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Zet Sony Libing ingin meniru keberhasilan Cina merawat panda sehingga nanti akan muncul dokter spesialis dan ahli komodo.
Menurutnya, apa yang dilakukan Cina menjaga keberlangsungan panda terbukti sukses karena memiliki ahli hingga dokter khusus panda. Pemprov NTT berharap ini juga diterapkan pada komodo.
"Kami belajar dari Cina bagaimana menjaga panda. Mereka punya dokter panda, bahkan ahli panda. Kami belum punya ahli komodo atau dokter spesialis komodo," kata Sony saat dihubungi Tempo, 13 Juli 2022.
Ia mengatakan adanya ahli atau dokter komodo akan membantu mengobati apabila komodo terserang virus, misalnya, atau penyakit yang bisa menganggu keberlangsungan hidup mereka. Selain itu, ia mengatakan perlu untuk mempelajari bagaimana komodo bisa bertahan hidup hingga 40 juta tahun. Menurutnya, hal ini bisa tercapai dengan mengintensifkan riset dengan dukungan tarif baru Pulau Komodo dan Pulau Padar.
"Sampai pada titik itu yang akan kami lakukan adalah riset sehingga kami ingin komodo tetap ada sampai kiamat," katanya.
Ia mengatakan tarif baru yang berlaku 1 Agustus 2022 nanti akan dikontribusikan untuk riset komodo, di samping konservasi, pemberdayaan masyarakat, pengamanan, peningkatan amenitas, hingga pengelolaan sampah.
"Jadi dalam tarif ini untuk kontribusi konservasi, riset, pemberdayaan masyarakat, pengamanan, pengelolaan sampah, PNBP, PAD Kabupaten Manggarai Barat dan NTT. Tetapi presentase terbesar adalah konservasi," katanya.
Ia mengakui kebijakan ini tentu membuahkan pro dan kontra. Salah satu kekhawatiran masyarakat, katanya, adalah kehilangan pendapatan dari turisme massal. Namun ia mengatakan pembatasan pengunjung hanya untuk Pulau Padar dan Komodo yang akan dijadikan destinasi superpremium. Sedangkan untuk wisatawan lain bisa mengunjungi Pulau Rinca dan pulau lain sekitarnya sehingga masyarakat masih bisa mendapat manfaat turisme massal.
“Jadi ada pilihan kalau mau ke Pulau Padar atau Pulau Komodo silakan. Kalau tidak mereka bisa ke Pulau Rinca dan pulau lain. Di luar Padar dan Komodo masih berlaku tiket Rp 75 ribu untuk wisatawan dan Rp 150 ribu untuk wisata mancanegara. Jadi super premium itu berlaku di Pulau Padar dan Pulau Komodo,” kata Sony.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Panda Raksasa Makan Bambu Sejak 7 Juta Tahun Lalu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.