INFO BISNIS - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan, industri peternakan memasuki era baru yaitu era industri 4.0 yang menggunakan lebih banyak teknologi. "Tren industri 4.0 ini menuntut perubahan yang dilakukan oleh setiap industri salah satunya bisnis peternakan," kata Mentan.
Mentan mengatakan, tahun 2022 adalah tahun peternakan. “Tahun ini adalah tahun peternakan, fokus kita ke depan semua keputusan yang diambil harus akurat dan terakselerasi dengan tepat, terarah dan pertajam program peternakan serta lakukan harmonisasi sehingga mencapai kesejahteraan peternak yang lebih baik,” ujarnya.
Ia melanjutkan, ada berbagai aspek yang menjadi titik pengendalian program, antara lain peningkatan kualitas pakan, bibit, kesehatan hewan, pengendalian pemotongan betina produktif dan pasca-panen, pengolahan produk asal hewan serta manajemen usaha.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kementan terus konsisten memperhatikan dan mendorong usaha peternakan rakyat dan memprioritaskan keberadaan ternak lokal dalam pemenuhan pangan asal ternak dalam negeri.
Salah satu usaha peternakan yang mempunyai prospek adalah ternak babi. Dapat dikembangkan di beberapa wilayah, antara lain Nusa Tenggara Timur (NTT). Harga daging babi tergolong mahal jika dibandingkan dengan daging yang lain. Namun tidak menurunkan animo pembeli dalam mengonsumsi daging babi ini. Karena menjadi sumber protein berkualitas tinggi dan kaya akan vitamin B jika diolah dengan tepat.
"Kementan siap menumbuhkan petani ternak dengan memberikan bantuan babi yang bergerak di sektor pertanian melalui program Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI)," ujar Dedi.
READSI merupakan salah satu kegiatan Kementan dalam rangka mewujudkan memberdayakan rumah tangga di pedesaan di Sulawesi, Kalimantan Barat dan NTT, baik secara individu maupun secara kelompok, dengan keterampilan, membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumber daya.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non-pertanian serta meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin di Indonesia.
Edmundus Mau, anggota kelompok tani Laran Mesak, sangat berterima kasih dengan kegiatan Sosialisasi bantuan ternak program READSI kepada kelompok tani Laran Mesak di dusun Debubot, Desa Fatubaa, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu yang difasilitasi langsung oleh Fasilitator desa. “Program READSI ini sangat membantu kelompok tani untuk menambah modal ternak mereka,” ujar Edmundus. (*)