TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha industri keramik optimistis volume produksi tumbuh 15 persen secara tahunan pada 2022. Hal tersebut diprediksi terdorong oleh lonjakan permintaan pada periode peak season.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengungkapkan optimistis dengan target pertumbuhan 15 persen volume produksi keramik di Indonesia tahun ini berkisar antara 475 - 480 juta meter persegi.
"Target produksi 475 -480 juta meter persegi dan tingkat utilisasi 85 persen. Optimisme ini didukung permintaan keramik secara tren tahunan akan mengalami peak season," kata Edy kepada Bisnis, Jumat 8 Juli 2022.
Berdasarkan tren tahunan, sambungnya, peak season lonjakan permintaan keramik diperkirakan terjadi pada semester II/2022. Khususnya, pada kuartal III/2022 di samping kinerja ekspor yang masih baik.
Pada semester I/2022, ekspor keramik nasional tercatat tumbuh positif dobel digit sekitar 11 persen secara tahunan.
Bahkan, ungkap Edy, kinerja industri keramik Tanah Air rebound lebih cepat setelah terhimpit pandemi selama 2 tahun dengan berhasil memasuki zona ekspansi.
Pada 2021, kapasitas produksi keramik nasional bertambah sebanyak 13 juta meter persegi dan penambahannya meningkat tajam menjadi 35 juta meter persegi dengan penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 3.500 orang.
Baca: Cara Mencegah Lantai Keramik Terangkat dan Pecah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini