TEMPO.CO, Bandung-Sebuah perusahaan riset berbasis digital, Populix, mengungkap hasil survei Consumer Preference Towards Banking and e-Wallet Apps. Survei itu mengulas preferensi masyarakat Indonesia terhadap penggunaan aplikasi mobile banking, digital banking dan e-wallet.
Survei menunjukkan bahwa sebanyak 64 persen responden memiliki aplikasi layanan perbankan dan finansial pada telepon seluler. Sebanyak 91 persen responden memiliki aplikasi mobile banking, 84 persen punya e-wallet, dan 33 persen memasang aplikasi digital banking.
Menurut Co-Founder & CEO Populix, Timothy Astandu, akselerasi transformasi digital yang terjadi beberapa tahun belakangan ini terus membawa dampak terhadap berbagai industri, termasuk sektor perbankan dan keuangan.
“Hal ini terlihat juga dari semakin banyaknya pilihan aplikasi layanan perbankan dan keuangan yang bertumbuh untuk menjawab berbagai kebutuhan pengguna,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Rabu 6 Juli 2022.
Survei menunjukkan bahwa mobile banking dan e-wallet masih menjadi dua saluran pembayaran pilihan responden di semua rentang usia, sementara digital banking lebih populer di kalangan responden yang berusia dewasa.
Beberapa alasan utama yang mendorong responden memilih aplikasi mobile banking dan digital banking yaitu kepraktisan, hemat waktu, dan kemudahan dalam penggunaan aplikasi. Sementara untuk e-wallet, selain kepraktisan, responden menyatakan bahwa mereka menggunakan e-wallet karena layanan yang terintegrasi dengan platform e-commerce, serta menawarkan promo cashback.