"Alhamdulillah saya berangkat sebelum pandemi. Memang awalnya saya sudah pasrah kalau gak berangkat tahun ini, ya sudahlah melalui reguler aja ONH Plus," ujar Tommy.
Meski banyak kemudahan yang dirasakan, Tommy mewanti-wanti kepada calon jemaah haji yang berkeinginan kuat ikut haji furoda.Sebab jemaah haji furoda harus siap berhadapan dengan ketidakpastian karena agen pun tidak bisa memastikan keberangkatan jemaah furoda dan kuota dari pemerintah Arab Saudi bisa berubah-ubah.
Selain itu, para agensi saling berebut kuota haji furoda sehingga kemungkinan biaya yang perlu dibayarkan para jemaah semakin tinggi. "Kalau secara kuota benar (tidak jelas jumlahnya) karena yang mengeluarkan adalah pemerintah Saudi Arabia. Tapi yang benar-benar dapat, kita enggak tahu, ada sikut-sikutan antar-agensi," tutur Tommy.
Ia mencontohkan tak sedikit temannya gagal berangkat haji furoda dan akhirnya hanya mendapat uang ganti rugi. Banyak juga calon jemaah yang gagal berangkat haji karena tertipu agensi palsu yang memberi iming-iming keberangkatan jalur haji furoda.
Oleh sebab itu, Tommy menyarankan calon jemaah menunaikan ibadah haji memilih jalur haji reguler yang disediakan pemerintah melalui Kementerian Agama. Sebab, seluruh data bisa dipantau melalui situs resmi dan kejelasan tahun keberangkatan bisa dipastikan.
Soal lama antrean ini pula, menurut dia, yang membuat peminat jalur haji furoda cukup besar. "Memang fenomena furoda muncul karena orang disuruh menuggu (antre haji reguler) lebih dari 50 tahun. Itu enggak masuk akal. Jadi furoda ini seperti komoditas," tuturnya.
Tapi karena itu juga, menurut dia, ruang penipuan penyelenggaraan haji furoda oleh agensi palsu jadi semakin lebar. Orang yang tidak sanggup menunggu, rela membayar lebih hingga akhirnya tertipu agensi bodong. "Karena memang penipuan yang mengatasnamakan agama memang sangat gampang," kata Tommy.
Baca: Berangkat Tanpa Antre Lewat Haji Furoda, Jemaah Diingatkan: Risiko Kuota Unpredictable
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Catatan koreksi:
Berita ini mengalami perubahan judul dan sebagian isi berdasarkan tambahan dari narasumber. Judul 'Kisah Jemaah Jalur Haji Furoda: Bayar Rp 386 juta Maret, Berangkat September' diubah menjadi 'Kisah Jemaah Jalur Haji Furoda: Bayar Rp 386 juta Maret, Berangkat Juli' pada pukul 16.17 WIB, Rabu, 6 Juli 2022.