Apalagi, berdasar riset WeLab, penetrasi layanan perbankan di Indonesia masih tergolong rendah di mana 77 persen populasinya belum memiliki rekening bank. “Kami melanjutkan perjalanan yang kami mulai pada tahun 2018 untuk membangun salah satu platform perbankan digital pan-Asia pertama," kata pendiri dan CEO WeLab Simon Loong.
Loong menyebutkan bank digital pertama WeLab berada di Hong Kong dan kini telah hadir di Indonesia. "WeLab menggabungkan perbankan digital canggihnya teknologi dengan jaringan BJJ untuk semakin mengembangkan bisnis bank menuju masa depan digital yang cerah,” kata Loong saat pertama kali masuk ke Bank Jasa Jakarta dengan memiliki 24 persen saham.
Ia menjelaskan bahwa ambisinya membangun fondasi bank digital di Indonesia itu muncul setelah berkaca pada keberhasilannya mengembangkan bank digital di Hong Kong. Saat itu Bank Jasa jakarta telah mendapat reputasi yang sangat baik sebagai bank ritel terpercaya di pasar selama 40 tahun terakhir.
WeLab tercatat memiliki lebih dari 150.000 pelanggan perbankan digital sejak mengoperasikan WeLab Bank di Hong Kong pada 2019. Untuk transaksi ini, konsorsium yang dipimpin WeLab, yakni Welab Sky Limited, telah menandatangani Share Purchase and Subscription Agreement dengan semua pemegang saham BJJ.
Dalam kesepakatan kala itu, WeLab Sky akan mengakuisisi saham BJJ untuk menjadi pemegang saham pengendali tunggal. Sebagai langkah awal, WeLab Sky telah menyelesaikan investasi strategis untuk 24 persen saham di BJJ.
Untuk menyerap porsi saham yang tersisa, nantinya akan diselesaikan setelah memperoleh persetujuan dari regulator di Indonesia, termasuk dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di sisi lain, J.P. Morgan ditunjuk sebagai penasihat keuangan untuk WeLab atas aksi korporasi ini.
Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Handrie Wirawan mengaku sangat menyambut WeLab sebagai pemegang saham baru untuk membawa BJJ ke era perbankan digital baru. "BJJ telah menjalani transformasi digital sejak 2018, inisiatif strategis ini sejalan dengan komitmen dan visi kami dalam menawarkan layanan perbankan digital kepada lebih banyak nasabah,” katanya.
BISNIS
Baca: Bank Mandiri Beberkan Kronologi Kredit Macet Titan Energy Rp 6,7 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.