TEMPO.CO, Jakarta -Layanan transportasi berbasis aplikasi atau transporasi online seperti ojol dan taksi online muncul di Indonesia sejak awal 2015.
Transportasi yang kemudian hari disebut ojek online, disingkat ojol, ini diprakarsai oleh Gojek.
Seiring waktu, banyak ojek maupun taksi online bermunculan. Menjadi pesaing sekaligus alternatif selain Gojek.
6 Aplikasi Ojol di Tanah Air
Arus sibuk jalanan di perkotaan yang acap menyebabkan kemacetan menjadi alasan ojek online diminati masyarakat. Terutama bagi mereka yang membutuhkan moda dengan mobilitas cepat. Selain itu seiring berkembangya teknologi, ojol juga menyediakan layanan pesan antar makanan maupun barang dengan efisien. Sehingga penggunannya lebih variatif.
Berikut 6 nama aplikasi ojek atau taksi online di Indonesia:
1. Gojek
Gojek merupakan salah satu penyedia jasa transportasi online terpopuler di Indonesia. Sebagai perintis, tak jarang masyarakat menyebut ojol dengan istilah Gojek. PT Gojek Indonesia sendiri didirikan pada 5 Oktober 2009 oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran. Gojek juga beroperasi di Thailand, Vietnam, Singapura, dan Filipina.
Selain menyediakan jasa transportasi GoRide, GoCar dan GoBlueBird, Gojek juga memiliki sejumlah fitur lainnya, seperti GoFood untuk pesan antar makanan, GoSend untuk mengirim barang, dan GoBox untuk mengangkut barang berukuran besar.
Lewat aplikasi Gojek, pengguna juga dapat melakukan pembayaran tagihan, belanja menggunakan fitur GoMart, GoShop, dan GoMall, membeli pulsa, hingga tiket film. Untuk melakukan pembayaran non tunai Gojek juga menyediakan Gopay sebagai uang digital. Gojek juga telah Pengguna Gojek juga bisa berdonasi, melakukan investasi, atau berpartisipasi menjaga kelestarian bumi bersama Gojek dengan GoGreener.
Terbaru, Gojek bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) untuk penyediaan tiket KRL online. Pengguna KRL kini dapat membeli tiket lewat aplikasi Gojek dengan pembayaran nontunai menggunakan GoPay atau LinkAja. Pengguna akan mendapatkan kode QR pada laman fitur GoTransit di aplikasi Gojek. Kode QR inilah yang digunakan untuk tap-in pada waktu keluar dan masuk dari semua gerbang yang ada di stasiun Commuter Line.
2. Grab
Selain Gojek, masyarakat juga biasa menyebut ojol dengan nama Grab. Grab merupakan salah satu platform layanan on demand asal Malaysia dan bermarkas di Singapura. Bermula dari layanan transportasi, Grab berkembang menyediakan layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran yang dapat diakses lewat aplikasi. Grab didirikan pada 2012 oleh Anthony Tan. Saat ini Grab beroperasi di sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Singapura dan Indonesia
Mengutip laman grab.com, pada 2019, Grab telah memperkenalkan berbagai layanan baru seperti Clean & Fix, Kesehatan, Videos, Tiket, dan juga Hotel. Adapun beberapa fitur utama Grab yaitu GrabBike untuk layanan jemput antar menggunakan motor, GrabCar untuk mobil, dan GrabFood untuk layanan pesan antar makanan dan barang. Selain GrabGood aja juga fitur GrabKitchen ‘All in One’. Dengan fitur ini, pelanggan bisa memesan beberapa menu sekaligus dari beberapa mitra GrabKitchen dalam satu pesanan.
Fitur lainnya, yaitu GrabExpress untuk jasa kirim barang, Good Doctor untuk konsultasi online dengan dokter, maupun Grab Sewa untuk jasa penyewaan kendaraan, khususnya mobil. Grab juga menyediakan fitur Pusat Keselamatan, pengguna dapat membagikan Informasi Perjalanan kepada keluarga atau teman untuk melacak lokasi dan status perjalanan mereka, maupun fitur Panggilan Pertolongan Darurat untuk meminta bantuan tim respons insiden Grab.
3. Maxim
Maxim menyusul Gojek dan Grab yang telah populer lebih dulu. Perusahaan layanan transportasi online asal Rusia ini mulai beroperasi di Indonesia pada 2018. Hingga kini, Maxim tercatat telah beroperasi di setidaknya 47 kota di Tanah Air. Mengutip dari laman resmi Maxim, perusahaan ini didirikan di Kota Chardinsk Rusia, pada 2003. Maxim dirintis oleh sejumlah insinyur Rusia dari sebuah pelayanan taksi kecil.
Adapun fitur Maxim di antaranya...