Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Pemain Baru Ojek dan Taksi Online di Dunia Transportasi Online

image-gnews
Pengemudi ojek online mengantre untuk membeli bahan pangan di Pasar Mitra Tani Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Mei 2020. Pasar ini dapat diakses dari pukul 10.00 hingga 14.00 WIB setiap harinya melalui aplikasi Gojek. TEMPO/Nurdiansah
Pengemudi ojek online mengantre untuk membeli bahan pangan di Pasar Mitra Tani Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Mei 2020. Pasar ini dapat diakses dari pukul 10.00 hingga 14.00 WIB setiap harinya melalui aplikasi Gojek. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Taksi online seperti Gojek dan Grab adalah aplikasi penyedia jasa transportasi online yang mungkin akan Anda sebut ketika seorang teman meminta rekomendasi. Bahkan tak jarang, dua nama tersebut sering digunakan untuk menggantikan penyebutan ojek online alias ojol.

Pemain Baru Merangsek

Tapi belakangan muncul pula para pemain baru transportasi online di Tanah Air. Setidaknya ada 5 aplikasi ojol yang membuntuti Gojek dan Grab. Mereka adalah perusahaan penyedia jasa transportasi yang sebenarnya telah populer di dunia, tetapi ada juga yang baru dirintis. Berikut 5 perusahaan pemain baru penyedia jasa transportasi online: 

1. Maxim

Melihat pasar pengguna ojek online di Tanah Air yang dikuasai Gojek dan Grab menjanjikan, Maxim turut mencoba peruntungan di Indonesia. Perusahaan ini dirintis oleh sejumlah insinyur Rusia dari sebuah pelayanan taksi kecil di Kota Chardinsk Rusia, pada 2003. Ojol yang identik dengan jaket dan helm warna kuning ini kemudian masuk ke Indonesia pada 2018. Mengutip laman resmi maxim, hingga kini, Maxim tercatat telah beroperasi di setidaknya 47 kota di Tanah Air.

2. inDriver

inDriver telah lebih dulu populer di beberapa negara di dunia. Ini adalah perusahaan asal Rusia yang dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Didirikan pada 2013 dan telah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna di 625 kota dari 28 negara. inDriver masuk ke Indonesia pada 2019 dalam uji coba di Medan, Sumatra Utara. Perusahaan berhasil memperluas cakupan operasionalnya di lebih dari 50 kota dalam kurun waktu dua tahun. Sebelum akhirnya hadir di Jakarta pada 2021.

3. Nujek

Nujek atau Nusantara Ojek merupakan aplikasi ojek online buatan Nahdlatul Ulama (NU) yang diluncurkan pada 2019. Aplikasi ini dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan transaksi digital. Selain transportasi, Nujek juga menyediakan pelayanan pengiriman barang, pesan antar makanan, dan belanja kebutuhan sehari-hari. Hingga 2021, Nujek telah tersedia di lebih dari 20 kota yang tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Nujei rencananya akan tersedia di 60 kota. Di pertengahan 2020, Nujek telah memiliki 20.000 mitra driver dan 100.000 pelanggan.

4. Anterin

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anterin didirikan pada 2016 oleh Imron Hamzah dan Rachmat Efendi. Ini adalah perusahaan teknologi marketplace asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa taksi online dan ojek serta berbagai macam pengiriman. Berbeda dengan Gojek maupun Grab, Anterin membebaskan para mitra pengemudinya untuk menetapkan tarifnya sendiri.

Begitu juga dari sisi penumpang, mereka bisa memilih pengemudi berdasarkan harga atau tarif yang ditawarkan, jenis kendaraan yang dipakai, penilaian pengguna lainnya, atau jenis kelamin. Wilayah operasinya yaitu di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Semarang, Banjarmasin, Pontianak, Purwakarta, Medan, Palembang, dan Magelang.

5. Bonceng

Bonceng merupakan perusahaan transportasi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek, taksi online dan delivery makanan. Aplikasi ini didirikan di Jakarta atas prakarsa Faiz Noufal pada 10 November 2018. Tujuannya untuk menyaingi Grab dan Gojek. Bedanya, Bonceng akan lebih mengutamakan ekspansi ke daerah ketimbang kota besar. Sebab transportasi massal di perkotaan sudah bagus dan murah. Sedangkan di daerah, transportasi massal masih jarang.

Layanan yang disediakan Bonceng yaitu Bonceng Motor untuk layanan transportasi sepeda motor, Bonceng Mobil untuk layanan taksi online berbasis mobil, Bingkis untuk jasa pengiriman semua barang dengan mudah, cepat dan aman, dan Bungkus untuk layanan pembelian sekaligus pengantaran makanan dan minuman.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Top 3 Dunia: Penumpang Uber Terjebak Macet 9 Jam dan Studi Omicron


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

7 jam lalu

Ilustrasi GoPay atau GoBills. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.


Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

1 hari lalu

Galih Loss. Foto: Instagram.
Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

Profil Galih Loss yang ditangkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait penistaan agama.


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

9 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

16 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?


Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

16 hari lalu

Pengemudi ojek online (ojol) melintasi di kawasan Stasiun Cawang, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024. Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengimbau kepada perusahaan transportasi online dan jasa logistik untuk membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2024 kepada para ojek online (ojol) dan kurir logistik. TEMPO/Subekti.
Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.


Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 April 2024. Jokowi menilai pelaksanaan mudik di Stasiun Pasar Senen berlangsung rapi dan baik, tak ada penumpang yang berdesak-desakan sehingga arus mudik Lebaran 2024 di Stasiun Pasar Senen sudah terkelola dengan baik. Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.


PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

17 hari lalu

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.


Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

18 hari lalu

Pengemudi ojol Grab menjemput penumpang di Stasiun Cawang, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Grab Indonesia menyatakan tidak akan memberikan THR, tetapi akan memberikan insentif khusus hari raya Idulfitri 2024 kepada mitra ojol. TEMPO/Subekti.
Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

Menjelang Lebaran 2024, warganet mengeluhkan sulit mendapatkan ojek online (ojol). Lantas, apa yang menyebabkan kesulitan mencari ojol?


Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

19 hari lalu

Pengemudi ojek daring tengah menunggu penumpang di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024 Kementerian Ketenagakerjaan telah menyatakan bahwa pengemudi ojek daring dan kurir logistik berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR keagamaan. TEMPO/Tony Hartawan
Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran


Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

21 hari lalu

Pengemudi ojek online atau Ojol tengah menunggu penumpang di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024 Kementerian Ketenagakerjaan telah menyatakan bahwa pengemudi ojek daring dan kurir logistik berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR keagamaan. TEMPO/Tony Hartawan
Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.