Desa Wisata Taro bisa ditempuh dengan sekitar dua jam perjalanan dari Denpasar. Desa yang terletak di ketinggian 600-750 meter di atas permukaan laut ini memiliki hawa sejuk dan dingin.
Desa Wisata Taro merupakan desa tua di Bali. Dulu, Desa Wisata Taro dikenal dengan nama Bhumi Sarwa Ada yang berarti semua ada. Julukan ini bukan tanpa sebab. Di Desa Taro, terdapat beragam pesona alam seperti Konservasi Lembu Putih Bali. Lembu putih merupakan salah satu satwa yang disucikan dan dihormati di desa tersebut serta dirawat dengan baik karena sering dilibatkan dalam upacara besar.
Kemudian, terdapat penangkaran kunang-kunang. Kawasan penangkaran ini memiliki ukuran 6x30 meter yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi dari sore hingga malam hari. Terletak di habitat alami sawah, membuat kawasan ini berudara segar, air bersih yang mengalir, dan banyak tanaman di sekitarnya untuk mendukung pertumbuhan kunang-kunang.
Lalu, ada Semara Ratih yang merupakan kawasan hutan bambu yang ditata rapi. Karena Semara Ratih terletak di lembah, pengunjung dapat berjalan turun di jalan setapak sambil menikmati pohon-pohon besar, hutan bambu, dan melihat dari atas terasering sawah, serta melihat relief yang diukir di dinding dari tanah. Relief itu menjadi ikon tempat ini.
Destinasi lain Desa Taro adalah Pura Agung Gunung Raung. Pura ini merupakan salah satu pura yang termasuk dalam Pura Kahyangan Jagat. Selain disucikan, pura itu memiliki keunikan karena menghadap ke timur, padahal lazimnya menghadap ke barat.
Baca juga: Kelas Rawat Inap Dihapus per 1 Juli, Berapa Iuran BPJS Kesehatan yang Harus Dibayar?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.