TEMPO.CO, Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 54 Perusahaan Tercatat baru dengan fund raised mencapai Rp 62,61 triliun sepanjang 2021 dan merupakan nilai fund raised tertinggi sepanjang sejarah BEI. Artinya ada 766 Perusahaan Tercatat pada akhir 2021.
Hal ini diungkapkan dalam laporan Kinerja BEI Tahun 2021 saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 pada Rabu, 29 Juni 2021. BEI mencatat pasar modal Indonesia pada 2021 mulai mengalami pemulihan dan terus bertumbuh.
“Hal ini terlihat pada akhir tahun 2021 yang ditutup oleh kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai posisi 6.581,5 atau naik 10,1 persen (yoy), setelah mengalami penurunan pada masa pandemi 2020,” kata Sekretaris Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono setelah RUPST, Rabu, 29 Juni 2022.
Adapun total nilai kapitalisasi pasar saham pada akhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp 8.255,62 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 18,4 persen (yoy).
Sementara itu darj segi likuiditas perdagangan efek saham, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham tahun 2021 juga mengalami kenaikan sebesar 45,2 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp 13,4 triliun.
Pada 2021, rerata frekuensi perdagangan harian saham mengalami kenaikan sebesar 91,1 persen (yoy) menjadi 1,29 juta transaksi per hari. Frekuensi perdagangan harian saham mampu menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 2.141.575 kali transaksi pada 9 Agustus 2021.
Selain itu, rerata volume perdagangan harian Saham juga mengalami kenaikan sebesar 81,4 persen (yoy) menjadi 20,6 miliar saham per hari. Adapun pada tahun 2021, volume perdagangan harian saham menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 50.982.543.199 saham pada tanggal 9 November 2021.
Dari segi pengembangan investor, pada tahun 2021 total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 7,49 juta, atau mengalami pertumbuhan sebesar 93,0 persen (yoy). Sementara pada periode yang sama, investor saham telah mencapai 3,45 juta investor atau naik 103,6 persen (yoy).
Dalam Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian BEI Tahun 2021, BEI secara konsolidasi telah berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,29 triliun atau meningkat 41 persen dari pendapatan usaha pada tahun 2020, yakni Rp 1,62 triliun.
Secara keseluruhan, jumlah total pendapatan BEI adalah sebesar Rp2,63 triliun atau meningkat 36,8 persen dari tahun 2020, yakni Rp1,92 triliun. Jumlah beban BEI pada 2021 sebesar Rp 1,52 triliun atau naik 18,8 persen dari 2020. BEI juga berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp881,41 miliar di tahun 2021 atau tumbuh 80,8 persen dari tahun 2020.
Pada 2021, BEI membukukan nilai total aset sebesar Rp 9,45 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 6,9 persen dari tahun 2020 dan total kewajiban (liabilitas) sebesar Rp 3,45 triliun atau menurun 7,4 persen dari 2020. Terakhir, total ekuitas BEI pada 2021 sebesar Rp5,99 triliun atau mengalami kenaikan 17,4 persen dari 2020.
Baca Juga: BEI Bidik Kapitalisasi Pasar 2026 Rp 13.500 Triliun, Jumlah Emiten Tumbuh 2 Kali Lipat