TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan baterai mobil listrik akan mulai diproduksi pada akhir tahun 2023 di Kawasan Industri Batang (KIB), Jawa Tengah, sesuai dengan komitmen konsorsium LG Energy Solution.
“Dengan adanya komitmen, di akhir tahun depan baterai mobil listrik sudah mulai diproduksi di Jawa Tengah,” kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan dalam Webinar “Ambisi Indonesia Kebangkitan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik” pada Rabu, 29 Mei 2022.
Indra juga mengatakan ada produsen besar baterai mobil listrik lain yang mulai melirik investasi dan pasar di Indonesia. Ia menyebut nama perusahaan seperti Foxconn dan perusahaan Eropa hingga Cina.
“Produsen yang besar sudah mulai melirik. Tidak hanya melirik, tetapi sudah merealisasikan langkahnya di pasar Indonesia. Nama-nama seperti Foxconn sudah bertemu Bapak Presiden dan membuat MoU, dan beberapa nama lain dari Eropa dan Tiongkok sudah melangkah lebih dari MoU dan masuk tahap negosiasi di bidang mobil maupun baterai listrik,” kata Indra.
Ia mengatakan mobil listrik dan baterainya menjadi lokomotif untuk menarik investasi nasional. Indonesia sendiri, katanya, sudah mendahului memiliki mobil listrik dibandingkan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara. Mengutip data dari Kementerian Perhubungan, Indra mengatakan saat ini ada 16 ribu unit mobil listrik di Indonesia.
“Beda dengan negara lain, kita tidak pakai lama. Tiga bulan lalu kita sudah punya kendaraan listrik pertama, ada di jalan-jalan Jakarta,” katanya.
Sebelumnya, konsorsium LG Energy Solution resmi membangun pabrik baterai listrik di Kawasan Industri Batang (KIB), Jawa Tengah, pada 8 Juni 2022. Total investasi yang dikucurkan perusahaan asal Korea Selatan itu senilai Rp 142 triliun.
Presiden Joko Widodo meresmikan langsung pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) untuk pembangunan baterai listrik terintegrasi tahap II di Batang, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juni 2022. Ia mengatakan pabrik baterai listrik LG di Batang akan menyerap 20 ribu tenaga kerja.
Presiden LG Energy Solution Lee Bang Soo menyatakan KIB bakal menjadi kawasan industri kendaraan listrik paling penting di Asia Tenggara. Luas lahan yang dibutuhkan di sini sebesar 275 hektare.
"Ini proyek skala besar yang mampu memproduksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun," ujarnya.
Baca Juga: Shell Minat Berinvestasi di Sektor Kendaraan Listrik di Indonesia, Tapi . . .